RIAU ONLINE, BENGKALIS -Mahasiswa tergabung Aliansi Mahasiswa Peduli Pendidikan (AMPIBI) Kabupaten Bengkalis kembali menggelar aksi demo di Kantor Bupati Bengkalis, Rabu 29 Juli 2020 pagi.
Aksi lanjutan yang digelar puluhan mahasiswa itu karena tuntutan mereka terkait dana pendidikan belum terjawab.
Berbeda dengan aksi sebelumnya, kini mahasiswa memilih untuk membakar ban tepat di depan kantor bupati Bengkalis.
Aksi dilakukan karena hingga Senin 27 Juli 2020 lalu, mereka tak kunjung mendapat jawaban tertulis seperti yang sudah dijanjikan.
"Kami melakukan unjukrasa ini sudah meminta izin kepada pihak kepolisian, dan kami menuntut hak kami soal bantuan pendidikan. Kami bukan orang orang jahat," teriak demonstran.
Para demontras juga meneriakan, Pemerintah Kabupaten Bengkalis telah berbuat zolim terhadap dunia pendidikan.
Pantauan RIAUONLINE.CO.ID, langkah puluhan demonstran tersebut dihadang oleh tingginya pagar kantor bupati bengkalis.
Pagar tersebut ditutup, sehingga demonstran tidak bisa masuk dan hanya berteriak dan berorasi dari luar pagar dan mendapat pengawalan ketat dari aparat Polres Bengkalis dan Satpol PP.
Selang berapa lama, setelah puas melakukan orasi merekapun mulai menampakan kekesalan dan kecewa karena tidak satupun dari pemkab bengkalis yang menerima kedatangan mereka.
Tidak mendapatkan apa yang diingikan, lalu demonstran melakukan aksi membakar ban bekas dan mendobrak pintu pagar kantor Bupati Bengkalis semberi berteriak
"Plh Bupati Bengkalis Bustami HY keluar dan temui kami," pekik demostran.
Mahasiswa tersebut terus meneriaki ingi ketemu langsung Plh Bupati Bengkalis Bustami HY dan meninta kejelasan soal bantuan pendidikan.
"Tetapi pemimpin hari ini hanya mendzolimi kami, dan membuat telinga kalian tuli dan bisu," ujarnya.