(Riau Online)
Kamis, 9 Juli 2020 10:30 WIB
Editor: Joseph Ginting
(Riau Online)
LAPORAN : RISKI APDALLI
RIAU ONLINE, PELALAWAN- RN (26), seorang ibu muda warga RT 02/RW 05 Jalur 11 Desa Sari Makmur, Kecamatan Pangkalan Lesung, Kabupaten Pelalawan, Riau di meninggal dunia dalam kondisi terbakar pada Rabu, 8 Juli 2020, sekitar pukul 04.15 WIB dini hari lalu.
Korban ditemukan dalam kondisi sudah hangus dan tegang di bawah pohon sawit yang berada di belakang rumah orang tua korban. Korban diduga bunuh diri dengan cara membakar dirinya, karena didekat diri korban ditemukan barang bukti berupa 1 (satu) buah mancis warna putih, bekas baju terbakar warna biru, bekas jerigen terbakar. Di bagaian fisik korban ditemukan perhiasan milik korban berupa kalung, cincin dan anting.
Kapolres Pelalawan AKBP Indra Wijatmiko, S.Ik, melalui Kasubbag Humas Polres Pelalawan IPTU Edi Haryanto, membenarkan perihal penemuan mayat ibu muda tersebut.
Dari kejadian itu, Kapolsek Pangkalan Lesung AKP Nazaruddin, SE sebelumnya mendapatkan laporan dari Bhabinkamtibmas Desa Sari Makmur, AIPDA P. Harahap perihal adanya warga yang meninggal karena bunuh diri.
Mendapat laporan tersebut, Kapolsek langsung memerintahkan Unit Reskrim Polsek Pangkalan Lesung dan piket SPK untuk ke tempat kejadian perkara (TKP). Dan sesampainya di TKP, tim melihat korban dalam kondisi sudah dibungkus dengan kain dan diletakkan di ruang rumah orang tua korban.
Baca Juga
"Dengan disaksikan oleh pihak keluarga dan pihak desa serta tokoh masyarakat, tim meminta kepada keluarga untuk membuka kain pembungkus mayat tersebut, dan setelah di cek bahwa benar korban sudah dalam kondisi hangus dan tegang," ungkap Humas Edi, Kamis 9 Juli 2020.
Kemudian, jelasnya, tim melakukan pengecekan TKP, korban diduga membakar diri tepatnya di dekat batang sawit di belakang rumah yang hanya berjarak sekitar 10 meter dari rumah, dan di TKP ditemukan barang bukti. Kemudian korban dibawa ke Puskesmas Pangkalan Lesung guna dilakukan visum.
Menurut keterangan saksi 1 yang merupakan bapak kandung korban, saksi terbangun pada pukul 04.00 wib dan mendengar anak dari korban yang masih bayi menangis, kemudian saksi 1 menanyakan kepada saksi 2 (ibu kandung korban) mana RN ? dan dijawab ibu korban "mungkin buang air".
Bapak korban berusaha memanggil dan mencari ke kamar mandi namun korban tidak ditemukan. Kemudian bapak korban berusaha mencari keluar rumah, saat berada di belakang rumah, saksi melihat ada sesosok mayat yang telah tergeletak di dekat pohon sawit.
Dan ketika didekati bapak korban terkejut bahwa mayat tersebut merupakan anaknya yang bernama RN sudah dalam kondisi hangus, dan didekat korban ada bau bensin yang menyengat serta ada bekas jeregen bensin dan mancis. Kemudian saksi memberitahukan kepada masyarakat setempat.
"Menurut keterangan ibu korban, beberapa hari belakangan, korban sering termenung tidak seperti biasa, namun tidak ada tingkah laku yang aneh lainnya. Namun korban sering menyendiri, dan setelah ditanya, korban mengatakan tidak ada masalah," tambahnya.
Humas Edi melajutnya, setelah itu dilakukan pemeriksaan luar oleh dokter, Harry, dari Puskesmas Pangkalan Lesung, menurut dokter, terhadap korban tidak ada ditemukan tanda tanda kekerasan luar pada tubuh korban dan pihak Puskesmas menyarankan untuk mengetahui penyebab kematian agar dilakukan otopsi di rumah sakit Pekanbaru.
Namun atas permintaan keluarga korban, keluarga tidak bersedia dilakukan autopsi terhadap korban dengan dibuatkan surat pernyataan penolakan otopsi yang ditanda tangani oleh keluarga korban, dan disaksikan pihak desa, tokoh agama serta pihak Kecamatan Pangkalan Lesung.
"Sekira pukul 09.15 wib, terhadap jenazah korban kemudian dibawa ke rumah duka yang dikawal pihak kepolisian untuk diserahkan kepada keluarga," pungkasnya, kepada RiauOnline.co.id