RIAUONLINE, SIAK - Pemerintah pusat dan daerah saling bersinergi untuk meningkatkan produksi pertanian, guna mewujudkan ketahanan pangan daerah dan nasional. Salah satu upaya dilakukan adalah melalui fasilitasi kerjasama dengan Himpunan Bank Negara (Himbara) dalam bentuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini bertujuan untuk menyiapkan dan memberikan modal usaha bagi petani agar mampu meningkatkan produksi pertanian yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bersamaan dengan hal tersebut, Bupati Alfedri memberikan apresiasi atas kerjasama yang terjalin antara Pemerintah Kabupaten Siak melalui Dinas Pertanian Kabupaten Siak dengan Himpunan Bank Negara (Himbara).
"Kami mengapresiasi kerjasama yang terjalin antara Dinas Pertanian Kabupaten Siak dengan Himpunan Bank Negara (Himbara), termasuk Pegadaian dan Bank Pembangunan Daerah untuk menjelaskan kepada masyarakat luas tentang program bersama dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR ) ini," kata Bupati Alfedri di Minas, saat membuka Sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Kegiatan Fasilitasi Pembiayaan Pertanian, Rabu, (8/7/20).
Dijelaskannya, pemerintah mendorong kedaulatan pangan untuk terus ditingkatkan guna menopang perekonomian daerah dan nasional.
"Bisa dibayangkan bapak ibu, kalau kita tidak memiliki stok pangan yang cukup dan hanya mengandalkan impor beras dari Vietnam dan Myanmar. Ditambah suasana Covid seperti saat ini yang hampir 120 negara di dunia terkena, jika mereka stop pengiriman logistik dengan alasan wabah corona, kita mau makan apa. Negara kita dianggap lemah ekonomi akan rapuh kalau kita tidak memiliki stok pangan yang cukup, makanya pentingnya kedaulatan pangan itu," terangnya.
Lanjutnya, Ketahanan pangan menjadi program startegis pemerintah yang harus dicapai bersama baik di tingkat pusat maupun daerah terutama komoditi padi.
"Menteri Pertanian (Mentan) di bawah kemudi pak Syahrul Yasin Limpo dua hal yang telah di lakukan yaitu mendorong ekspor serta pemberdayaan UMKM," tutupnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian kabupaten Siak Arisman mengatakan KUR ini sudah berjalan empat tahun namun baru sebagian masyarakat yang telah memanfaatkannya.
"Sebenarnya Kredit Usaha Rakyat sudah berjalan empat tahun, namun sangat sedikit masyarakat yang berminat. Untuk tahun 2020 ini target kredit yang sudah tercapai bank BRI sekitar 78 Milyar, ini melampaui target yang di tetapkan sebesar 60 milyar. Sementara untuk Bank Riau baru terealisasi sebasar 1,4 Milyar, jadi masih banyak yang belum termanfaatkan.
Dalam kesempatan ini dirinya mengajak masyarakat untuk memanfaatkan kemudahan fasilitas KUR dengan bunga rendah antara 5 sampai dengan 6 persen.
"Pinjam 25 juta itu tanpa anggunan, tapi kalau mau minjam lebih besar lagi maksimalnya 500 juta, itu prosesnya mengunakan jaminan surat tanah, BPKB mobil dan tidak bisa dilakukan di Bank cabang, harus di unitnya, berarti berdomisili di Siak.
Syarat pengajuan kredit Usaha Rakyat (KUR) cukup mudah, hanya melengkapi KTP, NIK, KK dan RAB atau rincian biaya, misalnya bapak mau nanam semangka 1 Hektar, berapa butuh dana, sehingga dengan ada RAB terukur uangnya di keluarkan untuk apa saja" tutupnya. (effendi)