Api Karhutla Kembali Menyala Tanjung Putus, Tim Gabungan Kembali Kerja Keras

Karhutla-di-Tanjung-Putus.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PELALAWAN-Api Kebakaran Hutan dan Lahan kembali menyala di Tanjung Putus, Desa Kuala Terusan, Kecamatan Pangkalan Kerinci kembali menyala pada Rabu 1 Juli 2020.

Padahal api sudah berhasil dipadamkan pada Selasa 30 Juni 2020 sore lalu oleh tim gabungan.

Personil yang diturunkan dari berbagai instansi seperti tim rayon kecamatan, BPBD, Satpol PP dan Damkar, polri, TNI, Regdam Disbunak, Masyarakat Peduli Api (MPA), dan instansi lainnya.

Si jago merah terdeteksi di areal Tanjung Putus Desa Kuala Terusan sejak Senin 29 Juni 2020 lalu.

"Tadi pagi anggota kita pas patroli, terlihat api kembali muncul. Kemarin sudah sempat padam dan ditinggalkan," kata Kepala Satpol PP dan Damkar Pelalawan, Abu Bakar FE, Rabu 1 Juli 2020.

Abu Bakar menjelaskan, api melalap lahan kosong yang ditumbuhi semak belukar di Tanjung Putus.

Daerah ini memang rawan terbakar setiap musim kemarau tiap tahunnya.



Dalam upaya pemadaman, personil gabungan hampir tidak ada kendala yang dihadapi.

Hanya saja, jarak tempuh yang agak jauh membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk sampai ke lokasi.

"Kalau air tersedia cukup banyak. Kanal-kanal masih penuh air dan juga berdekatan dengan sungai Kampar," beber Abu Bakar.

Camat Pangkalan Kerinci, Dodi Asma Syahputra menyebutkan, tim gabungan telah berjibaku dengan api selama dua hari sejak muncul dan membakar lahan gambut di Tanjung Putus.

Setelah dipastikan padam pada Selasa sore, tim meninggalkan lokasi dan akan dipantau kembali keeseokan harinya. Ternyata api muncul kembali di lahan yang berdekatan dengan sungai.

"Kami sedang koordinasi untuk turun kembali ke lapangan. Jaraknya ke dalam memang lumayan jauh," tutur Camat Dodi.

Karhutla di Tanjung Putus menjadi atensi yang harus dituntaskan secepatnya lantaran jaraknya dekat dengan ibukota Pelalawan.

Sewaktu-waktu asapnya bisa sampai ke permungkiman warga dalam waktu singkat.

Jika tidak ditangani secepatnya bisa menyebar kemana-mana termasuk ke Kota Pekanbaru, ibukota Provinsi Riau.