Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Desa Merbau, Kecamatan Bunut berbatasan dengan Desa Pangkalan Terap, Kecamatan Teluk Meranti kembali menimbulkan asap tebal pada Selasa, 30 Juni 2020 sore.
(istimewa)
Laporan: RISKI APDALLI
RIAU ONLINE, PELALAWAN - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Desa Merbau, Kecamatan Bunut berbatasan dengan Desa Pangkalan Terap, Kecamatan Teluk Meranti kembali menimbulkan asap tebal pada Selasa, 30 Juni 2020 sore.
Dilokasi kebakaran, Kepala Desa (Kades) Merbau, Edi Maskur mengatakan, lahan yang terbakar sejak pukul 11.00 Wib pada Ahad, 28 Juni 2020 lalu, titik awalnya diketahui oleh kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) desa. Setelah dilakukan pengecekan, lahan terbakar merupakan lahan konsesi PT Arara Abadi.
Lalu, pihaknya dengan cepat melaporkan kejadian tersebut ke seluruh pihak terkait untuk penaganan Karhutla itu.
"Perlu kami jelaskan, kalau lahan terjadi Karlahut saat ini adalah lahan konsesi PT Arara Abadi," ungkap Kades Edi Maskur, Selasa 30 Juni 2020.
Dijelaskannya, lahan tersebut merupakan lahan konsesi yang akan dijadikan pola tanaman kehidupan (TNK) untuk masyarakat Desa Merbau, Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan, Riau.
"Namun, lahan konsesi ini menjadi lahan TNK, tanaman kehidupan bagi masyarakat yang dikelola oleh PT Arara Abadi," tegasnya.
Edi Maskur membantah pengakuan manajemen PT Arara Abadi yang mengklaim belum mengetahui pasti wilayah lahan terbakar milik PT Arara Abadi atau Sinar Mas Grup. Edi Maskur memastikan, pihak desa memiliki data rill bersama masyarakat.
Sedangkan jumlah yang terbakar saat ini di perkirakan mencapai 6 hektar (lebih), di areal tanah jenis gambut tersebut.
"Kita tegaskan sekali lagi, bahwa itu lahan konsesi PT Arara Abadi. Jumlah kebakaran saat ini sekitar 6 Ha lebih," ucap Edi Maskur.
Dalam hal ini, pihaknya menaruh harapan besar agar Karhutla ini bisa cepat dipadamkan secara bersama agar tidak merembet ke lahan milik masyarakat yang tak jauh dari konsesi sebelah pinggir bagian timur PT. Arara Abadi atau Sinar Mas Grup tersebut.
"Dipinggir bagian timur lahan konsesi itu lahan milik masyarakat. Dari pemerintah desa harapan kita Karhutla ini bisa di padamkan, kita apresiasi kinerja Perusahaan yang cepat respon, dan nantinya jangan sampai ada korban dari masyarakat maupun lainnya," pungkas Edi Maskur, kepada RiauOnline.co.id.
Pantuan di lapangan, sejumlah tim gabungan mulai dari TNI, Polri, MPA, Manggala Agni dan RPK PT Arara Abadi masih berjibaku memadamkan puing-puing kayu yang masih mengeluarkan asap tebal. Pemadaman juga dibantu alat berat dan helikopter waterbombing.