Dana BLT Tak Cair, Ratusan Warga Pintu Gobang Kuansing Geruduk Kantor Desa

BLT7.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Ratusan warga Desa Pintu Gobang, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuansing, Riau mendatangi kantor desa setempat, Minggu, 7 Juni 2020 lalu. Ratusan warga ini mempertanyakan soal bantuan terdampak Covid-19 dinilai belum merata diterima oleh masyarakat setempat.

"Yang dituntut warga itu sebenarnya soal pembagian bantuan yang tidak merata, warga yang seharusnya dapat belum dapat," ujar salah seorang warga Pintu Gobang Kari yang enggan disebutkan namanya, Minggu lalu.

Dia mengatakan, ada sekitar 302 warga desa Pintu Gobang Kari yang sudah dikumpulkan datanya belum menerima bantuan sama sekali. "302 warga itu belum ada menerima sama sekali, sementara warga lain sudah mau dua kali menerima," keluh warga tersebut.

Kemudian, katanya, warga yang seharusnya tidak layak menerima bantuan mereka dapat bantuan. Seperti Sekdes, diduga dapat bantuan sementara warga yang layak dapat belum dapat. "Sebenarnya ini soal pembagian belum merata, yang seharusnya dapat belum dapat," katanya.

"Dulu pas lebaran dijanjikan pak Kades siap lebaran dana akan cair, sampai sekarang belum ada dan warga sudah cukup sabar menunggu," katanya.

Terkait adanya keluhan warga tersebut, Kepala Desa (Kades) Pintu Gobang Kari, M Seni mengatakan, persoalan ini disebabkan karena belum cairnya dana bantuan kabupaten sementara Kemensos dan BLT Dana Desa sudah penyaluran tahap II.



"Yang belum dapat ini sebenarnya kita masukan di bantuan kabupaten, tapi kan dananya belum keluar," kata M Seni, Selasa kemarin.

Sebenarnya, kata Kades, itu saja persoalannya dana bantuan dari Kabupaten belum keluar sampai saat ini. "Pas rapat malam di kantor desa juga sudah kita jelaskan bersama pak Camat," katanya.

Sementara Camat Kuantan Tengah, Agus Siswanto mengatakan, sudah meminta pemerintah desa setempat untuk melakukan verifikasi ulang terhadap data penerima BLT Dana Desa.

"Sebenarnya pemicunya karena penyaluran tidak sama, tapi kemarin sudah kita jelaskan kepada masyarakat dan mereka alhamdulillah mau menunggu," kata Agus, Selasa kemarin.

Memang, kata Agus, dalam rapat bersama warga kemarin itu ada protes menyoroti beberapa penerima yang dinilai tidak layak menerima bantuan tapi mereka dapat bantuan.

Seperti Sekdes, kata Agus, beliau dapat bantuan dari BST Kemensos RI, dan ini juga diprotes oleh warga. "Mungkin dulu masuk data lama. Tapi sudah kita sampaikan kemarin saat pertemuan antara pemdes dan warga, supaya data penerima diperbaiki lagi," katanya.

Menanggapi hal itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos PMD) Kuansing, Napisman meminta kades untuk datang ke Dinas melakukan komunikasi mana warga yang belum dapat.

"Bawa daftar penerima bantuan ke dinas, bisa kita lihat warga yang belum ini masuk data mana. Kalau memang belum masuk sama sekali kita tampung di Kabupaten," kata Napisman, Senin lalu.

Kades, kata Napisman, diharapkan untuk menjalin komunikasi intens dengan Dinas sehingga jangan sampai ada warga yang layak tidak dapat bantuan. "Informasi yang kita sampaikan ke masing-masing desa sudah sangat jelas dan transparan selama ini," pungkasnya.