Bantuan Infrastruktur Tingkatkan Kualitas Pelayanan dan Pendidikan di Pulau Padang

penyeraha-nbantuan.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PULAU PADANG – Masa pandemi COVID-19 tak menyurutkan komitmen dunia usaha untuk membantu masyarakat. Melalui program Community Development (CD), PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) menyalurkan bantuan pembangunan kepada sekolah dan desa di Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Bantuan berupa bahan bangunan itu didistribusikan kepada 7 sekolah, di antaranya Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Mekar Delima, SDN 15 dan SDN 17 Tanjung Padang, SDN 10 dan SDN 18 Putri Puyu, dan SDS Mekar Delima. Bantuan akan digunakan untuk semenisasi halaman sekolah dan pondok baca. Kemudian juga bantuan alat permainan edukasi untuk PAUD Junior Desa Kudap, Pulau Padang seperti ayunan, putaran dan seluncuran.

Kepala Desa Putri Puyu, Syahrul mengatakan bantuan tersebut memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk kemajuan pelayanan desa dan pendidikan di desa ke depannya.

“Terima kasih tak terhingga kami kepada RAPP atas bantuan ini, karena dengan adanya bantuan sarana dan prasarana ini akan meningkatkan kualitas pelayanan desa, sehingga dapat memberi kenyamanan bagi warga saat mengurus administrasi,” terangnya pada Jumat, (5/6).

Kepala Sekolah SDN 5 Lukit, Kesumawati S.Pd mengatakan bantuan ini sangat membantu kelancaran proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sebab, selama ini jika di musim hujan, sekolah tidak bisa melaksanakan upacara karena lapangan basah dan berlumpur.



“Harapan kami selain upacara, lapangan ini juga bisa dipakai anak-anak untuk kegiatan olahraga atau pendidikan jasmani. Kami sangat berterima kasih kepada RAPP atas bantuan ini,” tuturnya.

Estate Manager RAPP wilayah Pulau Padang, Agil Pramudji mengatakan bantuan ini merupakan bagian dari program School Improvement yang memfokuskan pada peningkatan minat baca, berbicara, berhitung, dan pencapaian Sekolah Adiwiyata.

“Ini merupakan komitmen perusahaan untuk mengembangkan potensi yang ada di masyarakat. Sebab, perusahaan tidak ingin berkembang sendirian, tetapi juga ingin tumbuh dan berkembang bersama masyarakat,” jelasnya.

Adapun rincian pembangunan material pembangunan tersebut terdiri dari 9 ton semen, 120 batang besi, 180 lembar atap, dan plang nama sekolah. Sedangkan untuk kantor pelayanan masyarakat desa berupa 22 kursi, 5 meja dan 3 kipas angin dinding. Mengingat kondisi geografis di kepulauan, bantuan dan material bangunan diangkut dengan kapal dan langsung diantar ke pelabuhan desa masinng-masing.

Agil menambahkan dukungan terhadap fasilitas pendidikan dan pelayanan masyarakat merupakan bagian dari inisiatif perusahaan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. Pada indikator nomor 4 yakni memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua.

“Salah satu target di tahun 2030 nanti kita berkontribusi untuk peningkatan kualitas guru dan fasilitas pendidikan yang sensitif terhadap anak dan menyediakan lingkungan belajar yang aman, tanpa kekerasan, inklusif dan efektif bagi semua,” pungkasnya. (rls)