Jalan Dialihkan Selama PSBB, Kendaraan Ini Masih Berkeliaran di Tengah Kota

Arus-Lalin.jpg
(Riau Online)

RIAU ONLINE, PELALAWAN - Dalam rangka mempercepat memutus mata rantai corona virus disease 2019 (Covid-19), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan telah mengalihkan Jalan Lintas Timur (Jalintim) tengah kota Pangkalan Kerinci ke jalan lingkar. Namun sampai hari ke 6 PSBB dilaksanakan banyak kendaraan luar yang masih bebas berkeliaran di tengah kota tersebut.

 

Hal ini diungkapkan Ketua gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Pelalawan, HM Harris, usai apel gabungan pelaksanaan Penerapan Sosial Berskala Besar (PSBB) di halaman kantor Bupati Pelalawan, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, beberapa waktu lalu.

 

"Selama PSBB semua kendaraan yang telah lolos sesuai Protap Kemenkes tidak bisa masuk ke jalan kota. Mulai malam ini (Sabtu Malam) semua kendaraan dialihkan ke jalan lingkar agar mempercepat pemutusan mata rantai Covid-19," ungkap Harris.

 

Waktu itu, Bupati Pelalawan ini, juga menegaskan agar 6 Pos Check Point di jaga ketat, agar tidak ada yang kecolongan. 

 



Dan baru-baru ini Pemkab Pelalawan juga kembali mengusulkan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk perpanjangan sosialisasi dari awal 7 hari, sampi dengan 10 hari kedepan. Setelah selesai sosialisasi baru bisa menerapkan sanksi bagi pelanggar PSBB tersebut.

 

"Karena 7 hari sosialisasi bertepatan lebaran Idul Fitri, kita mengusulkan ke Pemprov penambahan 3 hari. Jadi sosialisasi PSBB di terapkan selama 10 hari atau sampati tanggal 25 Mei 2020," jelas Harris, baru-baru ini kepada awak media.

 

Namun ironisnya, kelonggaran yang dibagikan Pemkab Pelalawan ini, banyak yang tidak dipatuhi berbagai pihak. contohnya tentang pengalihan jalan tadi, masih banyak kendaraan CPO perusahaan, Bus AKAP dan kendaraan luar yang berkeliaran di tengah kota Pangkalan Kerinci.

 

"Tiap malam masih banyak Bus AKAP dan mobil pengangkut kayu dan minyak melintas di kota Pangkalan Kerinci. Padahal jelas kendaraan itu tidak perjalanannya banyak menuju zona merah yang tidak kita ketahui," ungkap Dedi, warga Pangkalan Kerinci, Kamis 21 Mei 2020.

 

Selain itu, katanya, masih banyak masyarakat yang tidak menggunakan masker keluar dengan menggunakan kendaraan roda dua atau sepeda motor.

 

Dalam hal ini, ia berharap selama sosialisasi PSBB ini benar-benar terlaksana maksimal, agar nantinya tidak ada masyarakat yang melanggar dan bisa mematuhi aturan kesehatan untuk memutus mata rantai Covid-19 di Kabupaten Pelalawan tersebut.

 

"Masker juga banyak yang tidak pakai saat berkendaraan. Tentunya harapan kita PSBB di Pelalawan bisa berjalan lancar dan wabah corona ini cepat berakhir," pungkasnya, kepada RiauOnline.co.id