RIAUONLINE - Siapa di antara kamu yang merasa belum afdol buka puasanya jika tidak makan gorengan? Hati-hati, kebiasaan ini tidak bagus untuk kesehatan kulitmu, terlebih jika dilakukan terus menerus dan setiap hari.
Dokter spesialis kulit dan kelamin dr. Arini Astasari Widodo, SpKK mengatakan setidaknya ada empat alasan mengapa makanan yang digoreng bisa merusak kulit, yaitu:
1. Proses menggoreng itu sendiri.
2. Banyaknya lemak buruk yang diserap, yaitu lemak jenuh dan trans fat.
3. Kalori yang tinggi
4. Kemungkinan bahan yang di goreng yang tinggi garam (sodium) dan tinggi IG (indeks glycemic).
Nah, pikir ulang lagi ya kalau kamu mau buka puasa pakai gorengan. Kalau tidak, 5 kerusakan kulit ini bisa kamu alami.
1. Menyebabkan penuaan dini
Dr. Arini menjelaskan bahwa proses menggoreng bisa merusak molekul AGE (advanced glycation end products) pada kulit. Yang dirusak adalah kandungan kolagen dan elastis yang bisa berisiko menyebabkan penuaan dini.
"Proses ini juga membutuhkan temperatur yang tinggi, meningkatkan jumlah trans fat, dan membuat vitamin-vitamin yang berada di dalamnya menjadi rusak, termasuk vitamin yang berguna untuk kulit," jelas dr. Arini dalam acara diskusi online, Jumat (8/5/2020).
2. Menyebabkan kanker
Dokter yang berpraktik di RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta itu menyebutkan yang lebih berbahaya karena sering mengonsumsi gorengan ialah risiko kanker, akibat dari proses menggoreng itu sendiri.
"Proses menggoreng meningkatkan senyawa kimia yang disebut sebagai acrylamide. Acrylamide dapat meningkatkan risiko kanker," paparnya.
Acrylamide atau akrilamida adalah sejenis senyawa yang terbentuk organik. Biasanya terkandung pada bahan makanan gorengan yang mengandung pati, seperti kentang goreng atau roti yang dipanggang.
3. Peradangan kulit
Gorengan juga mengandung lemak jenuh yang dinamakan trans fat. Nah, jika ini dikonsumsi secara berlebihan, maka bisa menimbulkan peradangan dan masalah pada kulit.
"Sehingga kulit menjadi lebih sensitif, terjadi inflamasi (radang). Hal ini perlu diwaspadai pada seseorang dengan kulit sensitif, bakat eksim, atau autoimun," jelasnya.
4. Kalori meningkat 3 kali lipat
Minyak goreng yang digunakan berkali-kali mengandung lemak, yang akan meningkatkan kandungan kalori hingga 3 kali lipat pada semua makanan yang digorengnya. Bayangkan!
"Kalori yang tinggi dapat berdampak pada kesehatan seperti penyakit diabetes, obesitas, penyakit jantung, dan gangguan metabolik lainnya, yang akan memberikan dampak buruk pada kulit," jelas dokter lulusan magister Universitas Indonesia itu.
5. Wajah dan kulit menjadi tidak segar
Dr. Arini juga mengungkap bagaimana kandungan garam dan MSG bisa menarik kandungan air dalam kulit. Hal ini membuat cairan tubuh mudah lepas, dan kelempaban hilang, alhasil wajah pun jadi tidak segar dan kuyu.
"Wajah dapat tampak 'puffy', sehingga wajah cenderung tampak tidak segar. Ditambah makanan manis yang juga bisa meningkatkan AGE, sehingga kulit jadi cepat tua," tutupnya.
Artikel ini sudah tayang di Suara.com