RIAU ONLINE, PEKANBARU - Salah seorang warga Pekanbaru yang tengah merantau ke Papua mengaku sedih dengan nasib saudara-saudaranya yang ada di Pekanbaru pasca pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Perantau yang mengaku bernama Dodo ini menjelaskan, dirinya kerap melihat berita-berita seputar warga yang kelaparan dan tidak punya stok makanan saat krisis ekonomi akibat Covid-19.
"Kasihan lihat orang-orang yang kesusahan dan kesulitan di tengah wabah Covid-19 ini, saya yang di rantau sangat bisa merasakan bagaimana kondisi masyarakat di sana," katanya, Selasa, 21 April 2020.
Padahal, ujarnya, baik Pemerintah Kota, Provinsi dan Pusat sudah mengucurkan anggaran untuk bantuan sosial ini, dia mempertanyakan penyaluran dana ini hingga masih ada masyarakat Riau yang kelaparan.
"Saya kalau pulang kampung miris saja lihat kota Pekanbaru, kota yang kaya, tapi banyak warganya yang mapan maupun pejabatnya yang cuek dengan saudaranya yang kurang mampu, harusnya nya UAS lebih rajin kasih tausiyah, hehe," ulasnya.
Teranyar, ia melihat berita dari Riauonline.co.id tentang adanya salah seorang warga Pekanbaru bernama Yusuf yang tidak mampu membeli obat untuk anaknya yang tengah sakit demam.
"Jadi, kemarin saya baca ada artikel keluarga Yusuf yang biasa jualan tahu sumedang di depan giant Nangka, tapi tidak bisa jualan lagi karena covid-19. Saya sampai meneteskan air mata membayangkan beratnya hidup pedagang di Pekanbaru," tambahnya.
Ia kemudian mencari nomor kontak Riau Online yang bisa dihubungi, barulah ia mengirimkan pesan WhatsApp sekaligus link berita Riau Online guna meminta kontak Yusuf.
"Malamnya saya kontak langsung pak Yusuf, alhamdullah tadi pagi saya sudah kirim sejumlah uang untuk dia, saya tidak bisa memberi langsung karena masih di Papua, semoga cukup untuk meringankan bebannya," ujarnya sambil merahasiakan besaran uang.
Dodo sendiri merupakan warga Riau yang lahir di Duri dan tumbuh berkembang di Kota Pekanbaru, tepatnya di Kecamatan Rumbai dan Jalan Meranti belakang Kantor TVRI.
Kini ia bekerja di salah satu yayasan Pendidikan Jayawijaya Tembagapura yang merupakan tempat pendidikan anak-anak karyawa PT Freeport Indonesia.
Nantinya, Dodo berencana akan terus memantau pemberitaan di Riau maupun di daerah lain terkait orang-orang susah, apalagi menjelang ramadhan ini ia berniat untuk memberikan zakatnya kepada orang-orang yang membutuhkan.
"Ada rasa bahagia kalau membantu orang sudah, bukan maksud pamer saya barusan juga kontak media Kaltim Online karena ada orang yang kondisinya tak jauh berbeda dengan Yusuf. Semoga lebih banyak lagi orang-orang yang mampu mau berbagi kepada orang yang tidak mampu di tengah Covid-19 ini," harapnya.
Sementara itu, Yusuf sekira pukul 07.00 WIB menghubungi Riau Online dan mengucapkan terimakasih karena berkat pemberitaan yang ditayangkan meringankan bebannya.
"Terimakasih bang, ini memang jalan dari Allah lewat Abang, saya pagi ini dikirimkan uang oleh Hamba Allah," singkatnya.