RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sekretaris DPW PAN Riau, T Zulmizan Assegaf menilai tudingan bahwa PAN terjebak dalam politik masa lalu sehingga memberikan kritikan keras kepada Syamsuar, adalah tudingan dan ngawur, tidak berdasar dan tendensius.
"Jangan sedikit-sedikit dikaitkan, Kerja 'menyanyah' namanya tu. Berhentilah membenturkan PAN dengan Syamsuar. Karena persoalan Syamsuar sekarang bukan lagi berstatus sebagai kader PAN itu sudah clear, dan sudah ada pernyataan resmi dari Ketua DPW PAN Saudaraku Irwan Nasir bahwa PAN akan tetap istiqomah mendukung Syamsuar sampai akhir jabatan," kata Zulmizan, Kamis, 9 April 2020.
Dan pola dukungan yang PAN lakukan adalah sebagai mitra konstruktif. Bukan mitra "yes man", bukan pula mitra "ABS (Asal Bapak Senang)". Artinya, PAN akan terus mengawal kinerja Syamsuar dengan mendukung kebijakan yang baik, pro rakyat dan produktif, tetapi akan tetap mengkritisi jika ada kebijakan yang dinilai kurang pas atau kontra produktif.
Karena dalam kapasitas masing-masing, Syamsuar dan PAN tetap sama-sama berkomitmen dan berorientasi kepada kepentingan daerah untuk membangun Riau yang lebih baik.
Perlu diingat, status keanggotaan Syamsuar pindah ke partai apa pun dia, secara yuridis formal itu tidak merubah status PAN sebagai pengusung pasangan Syamsuar - Edy Natar Nasution. Dan faktanya, PAN adalah pengusung terbesar dalam koalisi.
"Kami menilai, ada pihak tertentu yang dari dulu secara sistematis suka membenturkan PAN dengan Syamsuar, berharap hubungan kami renggang, lalu mengambil keuntungan pragmatis dari kondisi itu," ujar Ketua Koalisi Pemenangan Syamsuar-Edy Natar di Pilgubri 2018 ini.
Jadi, jika Fraksi PAN DPRD Riau mengktitisi kinerja Pemprov Riau, sejauh itu 'on the track', faktual, argumentatif, obyektif dan beralasan, maka partai akan mendukungnya.
Khusus mengenai kebijakan penanganan pandemi Covid-19 malah ada instruksi resmi melalui surat Edaran DPW PAN Riau kepada seluruh Kader Legislatif PAN (Anggota DPRD Fraksi PAN) se-Riau agar proaktif mengawal kebijakan Pemda di level daerah masing-masing.
Karena persoalan pandemi Corona adalah urusan yang sangat besar dan serius, perlu perhatian semua pihak.
"Jadi, jika ada Anggota Fraksi PAN kritis terhadap kebijakan penanganan Covid-19 di daerahnya, berarti dia sedang melaksanakan perintah partai. Tetapi tentu tidak boleh asal ngomong aja. Harus argumentatif dan solutif," jelasnya.
"Kita harus mendukung, jika ada Anggota DPRD yang aktif dan kritis. Berarti dia sedang berusaha menjadi wakil rakyat yang baik dan amanah. Justru kita harus mengecam, jika wakil rakyat hanya diam dan tidak produktif," tuturnya.
Zulmizan juga mempertanyakan kapasitas orang yang menuding PAN terjebak politik masa lalu, yakni Tim Ahli Syamsuar. Menurut Zulmizan, jabatan Tim Ahli Syamsuar adalah jabatan yang absurd dan memandai-mandai karena tidak nomenklaturnya.
"Kami meminta Syamsuar lebih selektif dalam memilih dan menempatkan orang di Ring 1-nya. Sebaiknya yang suka bikin blounder, bertindak kontraproduktif dan hanya menjadi beban kinerja jangan lagi diberi tempat," tutupnya.