RIAU ONLINE, PEKANBARU - Penerbangan dari dan ke Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru mengalami perubahan selama wabah Covid-19 menghantui masyarakat Indoensia, dimana terjadi penurunan sebanyak 50 persen dari penerbangan di hari normal.
Executive General Manager (EGM) Bandara, Yogi mengatakan, penurunan ini cukup signifikan dibanding hari normal dimana saat ini setiap harinya Bandara hanya melayani 46 penerbangan saja.
"Jumlah penerbangan turun sekitar 50 persen. Biasanya penerbangan 86, terdiri dari 43 kedatangan dan 43 keberangkatan. Sedangkan hari ini hanya 46 penerbangan saja, 23 kedatangan dan 23 penerbangan," kata Yogi, Senin, 30 Maret 2020.
Untuk jumlah penumpang sendiri, Yogi menegaskan berbanding lurus dengan penurunan frekuensi penerbangan, dimana biasanya Bandara melayani sekitar 10000 penumpang perharinya, namun pada bulan Maret ini Bandara hanya melayani 5000 orang saja perhari.
Sementara untuk penerbangan internasional, ditegaskan Yogi, semuanya dalam status cancel.
"Untuk penerbangan internasional statusnya semua cancel, sedangkan untuk penerbangan domestik beberapa airliners mengurangi frekuensi penerbangannya atau cancel pada hari- hari tertentu," tuturnya.
Lebih jauh, Yogi menjelaskan, pihaknya telah berupaya secara maksimal dalan pencegahan penyebaran virus Covid 19. Dimana pihak bandara melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh fasilitas bandara.
Penyemprotan disinfektan ini sendiri dilakukan setelah jam operasinal penerbangan selesai.
"Penyemprotan disinfektan rutin dilakukan setiap hari karena Bandara Pekanbaru merupakan gerbang masuk orang yang menggunakan layanan pesawat terbang," ujar Yogi.
Yogi menambahkan, penyemprotan dilakukan secara menyeluruh di dalam dan luar fasilitas Bandara SSK II. Mulai dari lobi, terminal kedatangan, terminal keberangkatan, ruang tunggu, parkir hingga restoran dan kantin, semua disemprot cairan disinfektan.
"Kita menyemprotkan setelah jam operasional, sekitar jam satu malam," tuturnya.
Selain upaya tersebut, otoritas Bandara SSK II juga telah memasang alat pendeteksi suhu badan (thermal scanner) di terminal kedatangan domestik dan internasional sebagai bentuk antisipasi pencegahan penularan COVID-19.
"Pemasangan alat tersebut bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Pekanbaru. Sebelumnya, alat tersebut baru dipasang di terminal kedatangan penumpang internasional," ungkapnya.
Piranti keras tersebut berupa kamera yang membaca setiap orang yang melintas sehingga kondisi tubuh mereka terlihat jelas di layar monitor. "Dengan alat tersebut tidak menimbulkan antrean penumpang karena pendeteksian dilakukan secara otomatis," tutupnya.