Jelang kedatangan Wakil Presiden (Wapres) RI, Maruf Amin ke Kampus UIN Suska Riau, Jumat 6 Maret 2020 besok, puluhan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di Kampus UIN Suska Riau, Jalan Raya Pekanbaru - Bangkinang, Kamis 5 Maret 2020.
(riauonline)
RIAUONLINE, PEKANBARU - Koordinator Aksi Mahasiswa di UIN Suska Riau, Virza Dwi Yandri mengatakan mahasiswa resah terhadap banyaknya masalah dan isu yang beredar di Kampus Islami Madani itu.
“Banyak isu dan masalah yang terjadi di UIN Suska Riau membuat kami mahasiswa mulai resah dan mendorong hati nurani kami untuk melakukan pengawasan pengawalan, kritikan untuk UIN Suska yang lebih baik," kata Virza saat aksi demonstrasi di depan rektorat UIN Suska Riau, Kamis, 5 Februari 2020.
Dia mempertegas pernyataan sikap yang bertulisakan Undang-undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2020 tentang pendidikan tinggi.
Titik fokus poinnya terdapat pada pasal 3 yang menyatakan bahwa pendidikan tinggi berasaskan: kebenaran ilmiah, penalaran, kejujuran, keadilan, manfaat, kebajikan, tanggung jawab, kebhinekaan, keterjangkauan.
"Namun nyatanya dalam pengelolaan UIN Suska Riau masih banyak banyak hal-hal yang belum terlaksana sebagaimana mestinya, keputusan-keputusan pimpinan yang terkesan otoriter menjadi polemik," katanya.
Adapun tuntutan aksi pada hari ini yaitu meminta perbaikan birokrasi kampus yang sesuai regulasi perundang undangan dan transparansi dalam pengelolaan.
Kedua, menuntut Rektor mengembalikan Hak Demokrasi Mahasiswa sebagaimana telah diatur dalam SK DIRJEN PENDIS NOMOR 4961 TAHUN 2016. Ketiga, menuntut Rektor utnuk bertanggung jawab terhadap makraknya pembangunan Gedung yang telah menelan banyak anggaran.
Keempat, meninjau kembali UKT yang tidak tepat sasaran. Kelima, menuntut Rektor untuk memberikan fasilitas pendidiakn yang lebih layak. Dan yang terkahir menuntut Rektor bertanggungjawab atas temuan dengan belanja yang tidak wajar senilai Rp42 milyar.
Tidak sampai di situ. Para mahasiswa juga meminta Rektor UIN Suska Riau, langsung menanggapi semua tuntutan mereka.
"Seluruh poin yang dituntut dan berjanji akan mengikuti permintaan mahasiswa," kata Rektor UIN Suska Riau, Ahmad Mujahidin. (*)