Gas Elpiji 3 Kilogram Dijual Bebas di Sepanjang Jalan Suka Karya

elpiji.jpg
(riauonline)

RIAUONLINE, PEKANNBARU - Gas elpiji bersubsidi tabung 3 kilogram yang diperuntukkan untuk masyarakat miskin kini dijual bebas dipinggir jalan.  Seperti yang terlihat di Jalan Suka Karya (Kualu) Panam. Ada puluhan pengecer yang menjual secara bebebas gss melon ini. Para pengecer gas elpiji 3 kilogram ini tidak merasa takut. 

 

Bahkan mereka memasang tarif yang jauh diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Yakni Rp 18 ribu per tabung.  Namun ditingkat pengecer, gas melon ini dijual mulai dari Rp 22 ribu hingga Rp 28 ribu. Para pengecer menuliskan tarif tersebut diselembar karton lalu meletakkan diatas tumpukan tabung gas melon.

 

Parahnya lagi, para pengecer ini memborong gas melon ini dengan menggunakan mobil. Kemudian mereka menurunkan gas melon ini dipinggir jalan lalu menjualnya secara bebas di pinggir jalan. 

 



"Kok ngak ditertibkan ya, pantasan saja di Pangkalan selalu langka, rupanya pangkalan jualnya ke pengecer," kata Sukmawati Kualu, Simpang Tarai, Minggu 1 Maret 2020.

 

"Kami minta kepada Disperindag dan Pertamina agar segera menertibkan pangkalan nakal yang menjual gas melonnya ke pengecer," ucap Sukma kesal.

 

Kepala Disperindag Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut berjanji akan mengambil tindakan tegas terhadap pangkalan yang nakal dan nekat menjual gas melonya kepada pengecer. Sebab tindakan tersebut jelas melanggar aturan. Karena gas elpiji bersubsidi tabung 3 kilogram tidak boleh dijual ditingkat pengecer. Namun hanya boleh di tingkat pangkalan. Pihak pangkalan pun dilarang menjualnya ke pengecer.

 

"Nanti kita akan cek, kalau kita dapati, kita akan langsung cabut izinya, karena kita tidak ingin ulah pangkalan nakal ini merugikan masyarakat kurang mampu yang sebenarnya mendapatkan hak untuk mendapatkan gas bersubsidi tersebut," kata Ingot. (*)