Pembangunan Pabrik PKS Berlanjut Meski Ditolak, Adam: Ada Apa Ini?

adam-syafaat.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, ROKAN HULU - Anggota DPRD Riau dapil Rokan Hulu, Adam Syafa'at meminta PT Genk Mangurung menghentikan pembangunan Pabrik Kelapa Sawit di KM 24 Mahato, Kecamatan Tambusai, Rokan Hulu.

Hal tersebut disampaikan Adam karena banyak masyarakat yang melaporkan kepada dia tentang rencana pembangunan pabrik tersebut.

Politisi PKS ini menjelaskan, ada beberapa alasan masyarakat menolak keberadaan pabrik ini, salah satunya pabrik ini berjarak hanya 300 meter dari pesantren yang ada di desa tersebut.

Penolakan tersebut, disampaikan Adam, sudah dibuktikan dengan tanda tangan semua penduduk, didukung dengan pernyataan sikap Lembaga Ninik Mamak setempat.



"Semua menolak, bahkan lembaga pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA/MAN, dan juga pesantren di sekitar sana juga menolak. Di tingkat pemerintah desa pemekaran juga tegas menolaknya," kata Adam, Sabtu, 1 Februari 2020.

Masyarakat, tutur Adam, khawatir jika pabrik tersebut tetap dibangun, nanti akan berdampak pada pencemaran lingkungan, baik pencemaran air di sungai hingga pencemaran udara yang membahayakan kesehatan.

"Pencemaran ini diyakini masyarakat akan berdampak buruk pada kesehatan masyarakat puluhan tahun yang akan datang, apalagi keberadaan pabriknya sangat dekat dengan fasilitas umum, seperti pendidikan dan rumah ibadah," tuturnya.

Lebih jauh, Adam sendiri sudah pernah menemani masyarakat ke Badan Lingkungan Hidup (BLH) Rokan Hulu untuk meminta pemberhentian ini, namun nampaknya pembangunan masih terus berjalan.

"Ada apa ini? Jangan-jangan ada oknum yang bermain untuk kepentingan pribadi. Sudah ada penolakan masyarakat kok masih diproses juga? Saya minta pihak keamanan dari kepolisian untuk mengawasi ini karena ini sudah mengganggu Kamtibmas," ulasnya.

Adam pun berjanji akan membawa masalah ini hingga ke tingkat DPRD Riau dan Pemprov Riau, disamping terus berkomunikasi dengan komisi I DPRD Rohul.