RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sekretaris Fraksi PAN DPRD Riau, Ade Hartati meragukan Gubernur Riau Syamsuar bisa mewujudkan 'Riau Lebih Baik' yang ia gembar-gemborkan saat kampanye di Pilgubri 2018 lalu.
"Saya sangat meragukan, bagaimana Riau mau lebih baik kalau daerah dikelola secara kekeluargaan, secara membangun dinasti begini, saya sangat tidak yakin Riau lebih baik," kata legislator asal Pekanbaru ini, Rabu, 15 Januari 2020 dalam diskusi publik Menakar Kinerja Birokrasi Pasca Mutasi' yang diselenggarakan oleh Ilmu Pemerintahan Universitas Riau.
Meski Syamsuar merupakan kader PAN, Ade mengaku PAN tidak ingin terlibat jauh dalam praktik tata kelola pemerintahan Syamsuar-Edy Natar saat ini. Padahal PAN merupakan partai yang berperan besar menghantarkan Syamsuar menuju Riau 1.
"Kami tidak terlibat jauh dalam tata kelola pemerintahan pak Syam, padahal tujuh kursi kami untuk dia. Karena kami melihat, yang dihasilkan Syamsuar harus trust (kepercayaan). Dia harus bertanggungjawab mengembalikan trust terdalam ke dalam bentuk tata kelola pemerintahan yang baik," kata Ade.
Sekarang, jelas Ade, dia ibarat sedang membaca buku yang judulnya Riau Lebih Baik. Namun, di tahun pertama buku itu sudah memuat tentang Riau yang kena asap dan tahun kedua mutasi yang penuh kontroversi.
"Tahun ketiga apa lagi?" tegasnya.
Masyarakat, sambung Ade, harus segera menyadarkan Gubernurnya, begitu juga sebaliknya Gubernur harus menyadari bahwa kontrol dari masyarakat itu fungsinya untuk membuat kebijakan yang lebih baik lagi.
"Kalau anti kritik begini, mustahil Riau lebih baik. Saya ini ada di dalam (DPRD). Diskusi seperti ini harus dilanjutkan, supaya pejabat tidak anti kritik, sekarang ini pejabat anti kritik. Sekali lagi saya katakan, dinasti ini memang tidak melanggar aturan, tapi harus memenuhi transparansi," tutupnya.