RIAU ONLINE, PEKANBARU - Menjadi satu dari 68 sekolah yang mendapatkan program Pertanian Masuk Sekolah (PMS), SMAN 15 Pekanbaru berhasil melakukan panen perdana mereka, Jumat, 3 Januari 2020.
Panen perdana tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Sekolah SMAN 15 Pekanbaru, Elmi Gurita, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau diwakili oleh Kabid Konsumsi dan Penganerekaman Pangan Ir. Fitri Yenni, dan Anggota DPRD Riau dapil Pekanbaru, Parisman Ikhwan.
Parisman mengaku bangga dengan hasil panen murid SMAN 15 ini karena saat ini semangat bercocok tanam masyarakat Indonesia masih rendah, terutama di provinsi Riau.
Dengan adanya program dari pemerintah pusat seperti ini, Parisman berharap anak-anak sekolah mulai menggeliatkan semangat bercocok tanam, sebab saat ini masih banyak lahan kosong yang seharusnya bisa diproduktifkan.
"Kalau mereka sudah cinta dan hobi dengan dunia pertanian di usia SMA ini, mungkin pikiran untuk menjadi pekerja akan berkurang, mereka pasti akan tertarik membuka usaha pertanian di lahan kosong," kata Parisman, Sabtu, 9 Januari 2020.
Apalagi, selama ini Riau selalu bergantung stok pangan dari provinsi tetangga, sehingga dalam kondisi jalan longsor seperti sekarang stok pangan di Riau jadi agak terganggu.
"Kita harus mulai lagi dari sekarang, agar kita tidak ketergantungan lagi dengan provinsi tetangga. Salah satunya dengan mendukung program ini. Dengan APBD Riau yang terus menurun, kita harus memutar otak salah satunya memaksimalkan program dari APBN ini," ulasnya
Untuk diketahui, SMAN 15 Pekanbaru adalah salah satu sekolah yang ditunjuk langsung oleh kementerian untuk mensukseskan program PMS ini.
Konsepnya, para siswa diperkenalkan berbagai jenis sayuran dan tanaman yang akan dibudidayakan sekaligus penjelasan besarnya manfaat dan nilai ekonomis dari hasil pertanian tersebut.
Panen perdana tanaman sayur-sayuran hidroponik ini berupa kangkung, bayam, selada, cailand, saicim dan lain sebagainya.
Lebih jauh, semua program pemerintah pusat untuk Provinsi Riau maupun untuk kabupaten kota juga harus dimanfaatkan dengan baik guna mencapai kesejahteraan masyarakat Riau.
Parisman juga berjanji akan memperjuangkan anggaran pusat lainnya yang dibutuhkan masyarakat Riau. Karena selama ini, meski menyumbang banyak ke APBN, porsi APBN untuk Riau masih tergolong kecil dibanding provinsi tetangga.
"Anggaran dalam bidang apapun harus kita perjuangkan, makanya koordinasi antara kabupaten, provinsi dan pusat ini penting. Masalah-masalah seperti banjir, infrastruktur, pendidikan dan lainnya membutuhkan sinergisitas," tutupnya