RIAU ONLINE, PEKANBARU - Masyarakat Kelurahan Perhentian Marpoyan, Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru mengeluhkan tidak adanya bantuan masjid dari pemerintah untuk masjid di kawasan permukiman mereka.
Keluhan tersebut mereka sampaikan kepada anggota DPRD Riau Dapil Kota Pekanbaru, Kasir, di sesi tanya jawab pada saat reses di jalan Handayani II, Sabtu, 21 Desember 2019.
Kasir mengakui pihaknya nyaris tidak ada menganggarkan bantuan masjid di tahun 2020 karena tidak ada usulan dari Pemerintah Provinsi Riau, dalam hal ini Gubernur Riau, Syamsuar.
Dijelaskan Kasir, sebenarnya pada tahun 2019 ada sekitar 176 masjid yang sudah mengajukan bantuan, namun tidak kunjung mendapat bantuan karena adanya ketakutan dari Gubernur Riau, Syamsuar.
"Kita sudah panggil Biro kesra, kenapa 176 masjid ini tak dibantu dan tidak dicairkan dananya, alasannya gubernur pernah punya masalah dengan dana hibah sampai berurusan ke KPK. Dana fiktif ini uangnya dicairkan, tapi masjidnya tidak ada," ujar Kasir, Sabtu, 21 Desember 2019.
Akibatnya, Pemprov takut dan kapok dengan anggaran bantuan masjid sehingga pada postur APBD Riau 2020 nyaris tidak ada anggaran untuk hibah bantuan masjid.
Namun Kasir berjanji akan mendorong agar Pemprov menganggarkan dana hibah masjid ini pada tahun 2021 mendatang, apalagi pihaknya sudah berkunjung ke Sumut dan di sana didapati bahwa Pemprov Sumut bisa menganggarkan bantuan masjid ratusan miliar tanpa masalah.
"Selagi itu memenuhi ketentuan kami bantu 2021, makanya kalau ada masjid yang butuh bantuan tolong dimasukkan ke Sistem Informasi Masjid (Simas), kemudian buat proposal Rencana Anggaran Biaya (RAB) lengkap dengan tanda Ketua, Sekretaris, dan Bendahara pengurus masjid," tuturnya.
Kemudian, fotokopi akte masjid dan surat hibah masjid dari yang mulanya tanah pribadi sampai diserahkan ke yayasan yang mengelola masjid.
"Tapi saya sampaikan sekali lagi, ini tahun 2021. Biar saya masukkan ke Biro Kesra nanti bersama kita maksimalkan dana ini," tutupnya.