BBKSDA Riau Pastikan Video Soal Pembantaian Harimau Hoax

Harimau-Sumatera-di-BOP-BSP.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menyatakan peredaran video dan foto amatir yang menggambarkan pembantaian harimau dan tengah beredar luas di masyarakat Pekanbaru adalah hoax.

BBKSDA menegaskan bahwa video itu tidak benar terjadi di Riau, seperti dinarasikan dalam video dan foto itu.

Sejumlah video yang kini tengah beredar dari satu media sosial WhatsApp ke WhatsApp lainnya berisi sekelompok warga yang menombak harimau hingga mati.

Kemudian ada juga video lainnya yang menggambarkan sekolompok warga bersama TNI Polri akan menangkap Harimau yang telah menyerang warga hingga tewas serta beberapa Harimau yang tengah menyerang manusia.

"Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau memastikan kejadian tersebut di luar Riau alias Hoax," kata Kepala BBKSDA Riau Suharyono, Jumat.

Ia memastikan bahwa video itu hasil editan dari beberapa kejadian yang lokasinya berbeda. Diantaranya video viral tersebut terjadi di Pagar Alam, Sumatera Selatan, kebun binatang China dan untuk foto Harimau yang dibunuh, kejadiannya di Sumatera Utara.



Ia mengatakan video hoaks itu kini viral dan menyebabkan keresahan di masyarakat. Begitu banyak laporan yang masuk melalui pusat layanan aduan (call centre) BBKSDA Riau.

"Dengan banyaknya pertanyaan yang masuk ke call centre, BBKSDA Riau menunjukkan bahwa keresahan warga khususnya warga di Provinsi Riau meningkat seiring adanya beberapa jejak yang memang ditemukan, dan telah diidentifikasi serta diduga sebagai jejak harimau sumatera," ujarnya.

Suharyono mengingatkan bahwa jangan sampai kejadian kemunculan harimau sumatera ini dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk suatu kepentingan.

Terhadap jejak yang diduga sebagai jejak Si Belang, lanjutnya, BBKSDA Riau telah menurunkan tim untuk melakukan observasi. Tim tersebut juga memberikan sosialisasi edukasi kepada masyarakat agar tidak terjadi konflik antara manusia dan harimau sumatera.

"Untuk hari ini akan di pasang 'camera trap' di beberapa titik di mana jejak Harimau Sumatera ditemukan," kata Suharyono. (**)