ASITA Riau Minta Pemerintah Perhatikan Nasib Biro Travel Offline

Ketua-ASITA.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Asosiasi Tour and Travel (Asita) Riau, Dede Firmansyah berharap Presiden Jokowi melalui jajarannya agar bisa memperhatikan nasib pengusaha biro travel offline.

Pasalnya, saat ini kebijakan Garuda Indonesia yang menghapus harga promo domestik, membuat menurunnya Perputaran arus wisatawan di Nusantara.

Akibatnya, masyarakat lebih cenderung berlibur ke luar negeri. Salah satunya Riau, di mana wisatawan lebih tertarik ke Malaysia dan Singapura ketimbang ke pulau Jawa.

"Bagaimana kita mau mengembangkan pariwisata di provinsi Riau, sementara tiket pesawat ke luar negeri lebih murah dari pada penerbangan domestik," tuturnya, Senin, 9 Desember 2019.



Ditambah lagi, saat ini Garuda Indonesia juga sudah menghilangkan komisi agen dan mengganti dengan sales fee, yang mana sales fee ini hanya 1 persen dari harga tiket yang terjual.

"Kita berfikir sederhana saja, dalam kita berdagang hanya diberikan fee atau keuntungan cuma 2 persen bahkan sampai 1 persen, di mana logika berfikir dalam Bisnisnya ini?," tanya Dede.

Sekarang lanjut Dede, maskapai lebih memprioritaskan Online Travel Agent (OTA) ketimbang pengusaha biro travel yang sudah bertungkus lumus selama belasan tahun.

"Pemerintah harus benar-benar pro pada pengusaha travel, perhatikan nasib yang offline ini. Yang online sudah oke. Sekarang bisa tidak rangkul kita?," tutup Dede.