RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Doni Aprialdi membantah tudingan Dispora hanya menganggarkan dana sekitar Rp20 Milyar untuk membiayai atlet Pesta Olahraga Nasional (PON) di Papua tahun 2020.
Diceritakan Doni, pihak Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) mengajukan anggaran sebesar Rp 74 Milyar kepada Dispora, kemudian oleh Dispora anggaran tersebut diverifikasi sehingga muncul angka Rp 69 Milyar.
"Itu yang kita usulkan ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Siapa bilang Dispora tetapkan 20 M?," kata Doni kepada Riau Online, Senin, 2 Desember 2019.
Berapa anggaran yang masuk dalam APBD, dijelaskan Doni bukan domain Dispora karena Dispora hanya sekedar mengusulkan saja. Selebihnya dibahas oleh TAPD dan Banggar DPRD Riau.
Diakui Doni, pembiayaan PON tahun 2020 memang cukup memakan biaya besar, mengingat PON akan dilangsungkan di Papua yang memakan waktu hingga 5 jam perjalanan dengan pesawat.
"Ini kegiatannya-kan PON di Papua. Tentu butuh biaya tinggi, rutenya itu Pekanbaru-Jakarta-Sentani/Papua," tuturnya.
Terkait tudingan dari ketua DPRD Riau Indra Gunawan Eet yang menuding Dispora tak peduli dengan nasib atlet, Doni mengaku tak akan mempermasalahkan itu.
"Tidak masalah saya dituduh seperti itu, tapi yang jelas yang menetapkan angka bukan domain Dispora," ulasnya.
Doni mengakui, dirinya memang mengetahui anggaran tersebut dipotong hingga menjadi Rp20 Milyar saja, namun ia tak bisa berbuat banyak karena memang kondisi keuangan Riau sedang sulit.
"Bukan tidak tahu, kita tahu, tapi kan kondisi keuangan. Kami selaku OPD saja hanya dapat porsi anggaran Rp35 milyar. Seperti apanya nanti kita serahkan lah ke bapak-bapak di atas," tutupnya.