RIAU ONLINE, PEKANBARU - Anggota DPR RI dapil Riau 2, Syahrul Aidi Ma'azat mendesak Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) untuk lebih memberikan perhatian lebih ke Riau dari segi infrastruktur.
Sebab, menurut mantan Wakil Ketua DPRD Kampar ini, selama ini Riau hanya berperan sebagai penyumbang APBN baik dari hasil migas maupun perkebunannya.
Namun, apa yang didapat Riau tidak sebanding dengan apa yang sudah didapat pemerintah pusat dari Riau. Bahkan, Mega proyek seperti Fly Over dan pembangunan gedung instansi vertikal selalu membebani APBD Provinsi Riau.
Hal tersebut ia sampaikan saat rapat bersama dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono kemarin, Selasa, 12 November 2019.
Di tengah rapat tersebut, politikus PKS ini menyoroti dari sekian banyak program pembangunan yang disodorkan oleh PUPR ke DPR RI hanya ada satu proyek yang menyentuh kepentingan Riau yaitu TPA di Pekanbaru dan Kampar.
Sementara itu untuk program seperti infrastruktur jalan, pembangunan fly over, embung dan program lainya tidak ia temukan di Riau.
"Padahal kan Riau merupakan salah satu Provinsi penyumbang terbesar devisa negara, baik dari minyak dalam tanah maupun minyak di atas tanah," tambahnya.
"Dari rating minyak yang ada di Indonesia, 30% lifting minyak bumi disumbangkan oleh Riau, namun dampaknya tidak sebanding dengan pembangunan yang ada di Riau," tegasnya.
Selain itu, Syahrul juga menyoroti besarnya pajak yang masuk dari lahan perkebunan seluas 4 juta hektar di Riau. Namun, pajaknya hanya sampai di PPN saja sehingga tidak memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Makanya, Syahrul berharap dari pajak tersebut bisa diberikan ke Riau dalam bentuk infrastruktur sehingga bisa dirasakan oleh masyarakat Riau.
Selain itu, Syahrul juga menyampaikan terkait perbaikan jalan nasional yang masih berlubang-lubang. Serta rencana pembangunan dari empat balai jalan yang direncana oleh PUPR agar salah satu eksistensinya diposisikan di Riau.
Hal ini dikarenakan posisi Balai Jalan Riau masih berinduk ke Sumut.
Kedepannya, Syahrul berharap agar Riau mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah pusat sebagai sharing profit dari apa yang telah dihasilkan Riau untuk pemerintah pusat. Dan juga untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.