Laporan: ROBI SUSANTO
RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Sejak dipangkasnya anggaran pengelolaan Bandwidth internet mulai 2019, tidak semua gedung perkantoran dilingkungan Pemkab Kuansing dapat menggunakan internet dengan lancar.
Kepala Dinas Komunikasi Informasi Statistik dan Persandian Kuansing, Samsir Alam mengakui penggunaan internet untuk lingkungan perkantoran masih lelet karena dikuranginya kecepatan internet pada tahun 2019 ini.
Kominfo mencatat ada sekitar 32 OPD dilingkungan Pemkab Kuansing yang menggunakan internet yang dibiayai APBD Kuansing.
"Sebenarnya tidak sesuai lagi dengan kebutuhan, karena anggaran kita kurang kemarin sehingga lelet," ujar Samsir Alam, Rabu, 6 November 2019.
Samsir mengakui, kalau selama ini seluruh OPD berebut menggunakan internet sementara kecepatannya sudah dikurangi menjadi 250 megabits per second (Mbps).
"Lebih lambat dari tahun lalu, kalau tahun lalu itu kecepatannya 350 Mbps, sekarang hanya 250 Mbps maka lelet," terangnya.
Menurutnya, lambatnya jaringan internet tahun ini karena anggaran yang ada dipangkas.
"Tahun ini anggarannya hanya Rp 600 juta, kalau tahun lalu lebih besar," imbuhnya.
Samsir menuturkan, kebutuhan internet untuk OPD dilingkungan Pemkab Kuansing memang cukup besar karena banyaknya aplikasi yang digunakan oleh OPD itu sendiri.
"Kalau kecepatannya sama dengan tahun lalu mungkin tidak akan lelet, saya rasa cukup. Kalau bisa kembali 350 Mbps," katanya.
Imbas dikuranginya kecepatan internet pada tahun ini akibatnya tidak semua OPD jaringan internetnya lancar. Kominfo hanya bisa memberikan kebutuhan lebih kepada beberapa OPD seperti BPKAD, Bappeda Litbang dan Bapenda. "Karena aplikasi mereka lebih besar dan mereka sangat membutuhkan," tegasnya.
Menurutnya, ini bukan karena OPD lain tidak membutuhkan pemakaian internet lebih besar, karena memang tiga OPD ini beban kerjanya lebih tinggi dalam menggunakan internet.
Rencana pada tahun 2020 anggaran untuk pengelolaan Bandwidth internet akan diusulkan lebih besar dari tahun ini. "Sudah kita usulkan tambahan anggaran tapi memang belum final. Kalau bisa kecepatan internet dikembalikan menjadi 350 Mbps," pungkasnya.
Samsir juga tidak menampik besarnya kebutuhan internet di setiap OPD dilingkungkan Pemkab Kuansing juga kadang digunakan untuk hal-hal yang tidak penting. "Ini biasa human error, kadang ada yang menggunakan untuk menonton youtube," katanya.
Untuk mengantisipasi ini katanya, maka kita minta setiap OPD membuat password sendiri, sehingga penggunaan internet hanya bisa dimanfaatkan untuk aplikasi saja. "Apalagi sekarang rata-rata pegawai semua memiliki android," katanya.