Pangkalan Dilarang Jual Gas Elpiji 3 Kg ke PNS

Tabung-Elpiji-3-Kg-Habis.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

Laporan: ANDRIAS

RIAU ONLINE, BENGKALIS - Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Bengkalis, Raja Arlangga menyebut pemicu kelangkaan elpiji 3 kilogram bisa disebabkan oleh penggunaanya juga dinikmati oleh masyarakat mampu.

Oleh karenya, Raja Arlangga kembali mengimbau kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) serta masyarakat mampu untuk tidak menggunakan elpiji 3 kilogram untuk kebutuhan sehari-hari.

Demikian imbaun tersebut disampaikan Kepala Disdagperin Bengkalis Raja Arlangga Kamis, 31 Oktober 2019 kepada sejumlah wartawan.

"Selain itu, kita sampaikan kepada pengusaha yang memiliki omset besar, seharusnya tidak menggunakan gas elpiji untuk kegiatan bisnisnya," terang Raja Arlangga.



Disamping itu, Pihak Disdagperin menegaskan kepada agen dan pangkalan untuk tidak menjual kepada ASN ataupun kepada rumah tangga yang mampu.

"Jika masyarakat yang mampu juga diberikan, tentunya akan memicu peredaran gas 3 kilogram terjadi kelangkaan dan sulit didapat oleh masyarakat yang sepatutnya berhak menggunakannya," terangnya.

Selain melakukan imbauan, Disdagperin Bengkalis melalui UPT yang ada di kecamatan juga memantau kelangkaan dan harga pasar gas elpiji di seluruh kecamatan.

"Jika terjadi kelangkaan kita minta UPT segera laporkan dan akan kita koordinasi dengan pihak Pertamina," terang Raja.

Raja juga menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pertamina kondisi keberadaan gas Elpiji tiga kilogram di Bengkalis. Dimana pihak Pertamina juga sudah melakukan pemetaan daerah yang rawan kelangkaan Elpiji di Bengkalis.

Untuk kuota elpiji tiga kilogram wilayah Kabupaten Bengkalis sampai saat ini masih didistribusikan seperti biasa tidak ada pengurangan.

"Kuota gas tiga kilogram di Kabupaten Bengkalis tahun 2019 ini sebanyak 14.287 tabung pertahunnya. Sementara sudah terealisasi sebanyak 8.168 per Juli 2019, sisanya masih berjalan untuk direalisasikan sebanyak 6.119 tabung," pungkasnya.