RIAUONLINE, PEKANBARU - Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan, dr Haznelli Juita menghimbau orang tua di Riau khususnya Pekanbaru untuk lebih peduli terhadap kejiwaan anaknya.
Hal tersebut dikatakannya menanggapi adanya ratusan anak yang mengalami gangguan jiwa karena kecanduan bermain gadget di provinsi Jawa Barat.
Sepanjang tahun 2019 ini, RSJ Tampan baru menerima pasien satu orang berusia 17 tahun yang mengalami gangguan jiwa karena kecanduan gadget, pasien saat ini tengah menjalani pengobatan.
Haznelli khawatir minimnya pasien gangguan jiwa akibat kecanduan gadget ini dikarenakan beberapa hal mulai dari kurang ngeh-nya orang tua atau minimnya informasi yang sampai ke masyarakat.
"Kita tidak tahu apakah Riau parah dari Jabar atau tidak. Mudah-muudahan memang tidak parah. Bisa saja memang orang tua tidak ngeh kalau anaknya sudah ketergantungan atau mungkin saja orang tua sudah tahu tapi tidak kemana berobatnya," ungkap Haznelli, Selasa, 22 Oktober 2019.
Diakui Haznelli, pihaknya tidak memiliki agenda untuk melakukan sosialisasi bahaya gadget kepada kejiwaan anak, sebab RSJ sendiri dalam kondisi pasif.
"Mungkin itu Dinas Kesehatan lah ya," singkatnya.
Haznelli kemudian menjelaskan beberapa gejala kecanduan gadget terhadap anak, antara lain perubahan perilaku hingga tingkat emosional anak yang cepat berubah.
Misalnya, Haznelli mencontohkan di kondisi listrik padam, anak-anak kecanduan gadget akan mengamuk.
"Perubahan ini membahayakan dirinya, orang lain dan lingkungan. Walaupun sudah dikasih tau, dia tetap tidak terima," ujarnya.
Tak hanya itu, anak-anak kecanduan gadget juga akan sulit untuk melepaskan gadget ketika disuruh makan atau belajar. Dalam artian mereka sudah lupa dengan lapar.
"Orang tua harus sebaiknya bijaksana dalam memberi gawai pada anak, kita di RSJ ada dokter spesialis jiwa anak," pungkasnya.