Polres Pelalawan Gandeng Swasta Cegah Karhutla

polres-pelalawan-dan-rapp.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PANGKALAN KERINCI – Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi semua pihak. Hal tersebut dilakukan oleh Polres Pelalawan dengan menggandeng pihak swasta seperti PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Kapolres Pelalawan, AKBP Muhammad Hasyim Risahondua SIK MSi mengatakan perusahaan pulp dan paper yang beroperasi di Pangkalan Kerinci ini telah membantu pemadaman karhutla di Pelalawan.

Ia mengaku, bantuan pemadaman yang dilakukan RAPP cukup membantu Polri dalam melakukan pemadaman, seperti alat, tenaga dan berbagai program pencegahan karhutla milik perusahaan.

“Kami apresiasi dengan bantuan yang diberikan selama ini. Kolaborasi ini saya harapkan terus terjadi dan semakin lama semakin meningkat,” ujarnya pada Kamis (17/10) di Unigraha Hotel, Pangkalan Kerinci.

Selain bantuan tenaga pemadaman, ia mengatakan RAPP telah membantu pembangunan infrastruktur juga seperti gedung Mako Polsubsektor Lalang Kabung, Kecamatan Pelalawan baru baru ini.



Mewakili manajemen, Sailal Arimi, Forest Protection and Conservation Manager RAPP mengatakan pihaknya selalu melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk pencegahan kebakaran. Sebanyak 920 personil tim reaksi cepat, diantaranya 260 personil Fire Emergency Team (FERT) ditambah 724 orang pemadam sukarelawan terlatih dalam mengoperasikan peralatan 482 pompa dan ribuan selang.

Perusahaan juga membangun 39 menara pengawas dan mengoperasikan lebih dari 20 unit pesawat tanpa awak atau drone untuk memantau kondisi di wilayah operasional. Dilanjutkan Sailal, RAPP juga menyiapkan 2 helikopter, 2 airboat, 29 speedboat, 78 sepeda motor, 46 mobil patroli dan mobilisasi serta 23 truk tanki.

“Selain itu, perusahaan juga memiliki program pencegahan kebakaran yakni, Program Desa Bebas Api atau Free Fire Village Program. Program tersebut mengubah mindset warga untuk membuka lahan tanpa bakar,” tuturnya.

Program tersebut tidak hanya ditujukan kepada warga usia dewasa, tetapi juga anak-anak. Melalui sub program, yakni Fire Awareness Community dimana sosialisasi dilakukan melalui komik dan film.

“Kami datang ke desa-desa dan sekolah-sekolah untuk memberikan pemahaman mengenai dampak dari karhutla,” tuturnya. (rls)