RIAUONLINE, PEKANBARU - Modifikasi cuaca dengan membuat hujan buatan di Riau masih terus dilakukan oleh tim Satgas Udara Karhutla Riau, Senin 14 Oktober 2019. Hingga saat ini setidaknya sudah ada 119.400 kilogram garam (NaCl) yang disemai diawan yang berada di wilayah Riau.
Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan melakukan penyemaian garam di awan yang potensial menjadi hujan dilakukan dengan menggunakan pesawat Cassa 212.
"Kemarin kita melakukan penyemaian garam di area Pekanbaru, Kampar, Siak dan Pelalawan," kata Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger yang juga Wadan Satgas Ops Karhutla Riau, Senin (14/11/2019).
Dalam sehari, rata-rata garam yang disemai di awan yang ada di Riau jumlahnya mencapai 800 kilogram. Garam ini diangkut dengan menggunakan pesawat Cassa dengan dua orang crew pesawat dan lima petugas penabur garam.
Selain pesawat jenis Cassa, untuk melakukan TMC di Riau juga disiagakan pesawat Hercules dengan nomor penerbangan C-130 (A-1328).
"Saat ini masih tersedia cadangan garam untuk TMC di Riau sebanyak 7.100 kilogram," kata Edwar.
Berdasarkan catatan dari BPBD Riau yang diperoleh dari laporan Satgas Darat Karhutla Riau, luas lahan yang terbakar terhitung mulai Januari hingga saat ini sudah mencapai hampir 10 ribu hehkater. Yakni 9.525 hektare.
Rincianya, Rohul 89 hektare, Rohil 1.941 hektare, Dumai 351 hektare, Bengkalis 1.911 hektare, Meranti 368 hektare, Siak 881 hektare, Pekanbaru 331 hektare, Kampar 385 hektare, Pelalawan 561 Hektare, Inhu 1.593 hektare, Inhil 1.085 hektare dan kuansing 24 hektare. (*)