RIAU ONLINE, PEKANBARU - Dua partai pengusung Syamsuar dan Alfedri di Pilkada Bengkalis 2015, PKS dan Nasdem mendesak Alfedri untuk segera menentukan wakil bupatinya yang sudah lama kosong.
Untuk diketahui, kursi wakil Bupati Siak sudah lama kosong pasca Alfedri naik menjadi Bupati Siak seiring dengan dilantiknya Syamsuar menjadi Gubernur Riau di awal 2019 lalu.
"Kami dah bangun komunikasi dengan lima partai pengusung, setelah itu akan diminta dua nama dari SK DPP, waktunya sudah singkat sekali," ujar ketua DPW PKS Riau Hendry Munief, Selasa, 8 Oktober 2019.
Dikatakan Hendry, sebenarnya tidak sulit untuk menentukan wakil bupati asalkan Alfedri bisa serius, apalagi Gubernur Riau Syamsuar sudah menyurati tiga bupati yang mengalami kekosongan Wabup. Diantaranya, Siak, Kampar dan Rohul.
Terlebih, Syamsuar dan Alfedri juga sudah membuat komitmen dengan DPP PKS terkait pengisian kursi Wabup saat PKS menyerahkan tiga kursinya untuk menjadi perahu Syamsuar melaju ke Pilgubri.
Memang, komitmen ini tidak bisa dibawa ke jalur hukum. Namun, akan ada sanksi sosial untuk Alfedri karena tidak memenuhi komitmennya. Sanksi sosial ini menurut Hendry jauh lebih berat dari sanksi hukum dan administrasi.
"DPP tentu akan publis jika janji politik tak ditepati, DPP akan mengambil kesimpulan bahwa kepala daerah ini tak konsisten. Akibatnya, Alfedri akan kesulitan mencari dukungan di Pilkada 2020 mendatang," tambahnya.
Hal serupa disampaikan ketua DPW Nasdem Riau Iskandar Hussein, menurut Iskandar Alfedri mengulur-ulur waktu hingga masa jabatannya berakhir. Terbukti dengan berbagai alasan yang disampaikan Alfedri.
"Kita hanya butuh komitmen, siapapun mau jadi Wabup silahkan, tapi kita minta keseriusan jangan di ulur-ulur begini. Begitu juga dengan Bupati yang lain," singkatnya.
Sebelumnya, Bendahara DPW PKS Riau Markarius Anwar juga menyampaikan hal serupa, dikatakan politisi yang kerap disapa Eka ini walau sudah memasuki penghujung masa jabatan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih berharap kadernya diplot mengisi posisi Wakil Bupati Siak.
"Kita sudah komunikasikan dengan bupati pak Alfedri, komunikasi terakhir dua bulan yang lalu, beliau komit akan mengisi dan mengakomodir salah satu calon itu dari PKS dan satu lagi dari partai pengusung lain yang akan dikirim ke DPRD. Tapi sewaktu tim ketemu lagi, Alfedri mengaku kesulitan untuk menyatukan partai pengusung yang ada, empat partai itu," ungkap Eka.