RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Riau Markarius Anwar tidak membantah ada permasalahan pembagian jatah kursi Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di lintas fraksi DPRD Riau.
"Kalau mau meninggalkan kita, silahkan kalau itu demi kebersamaan. Apapun yang diputuskan kita terima. Kami tak pernah ngotot minta kursi ini itu, tak pernah," ujar Markarius, Kamis, 3 Oktober 2019.
Hanya saja, ada kabar tak sedap yang beredar bahwasanya PKS ngotot minta beberapa kursi strategis di AKD. Kabar inilah yang membuat PKS merasa tak enak hati. Markarius meminta jangan ada lagi kabar seperti ini.
"Kita akan bersama lima tahun di sini. Tapi ya sudahlah tak apa kita ditinggalkan fraksi lain, yang penting kita tidak ditinggal Allah. Pertanyaannya, pimpinan DPRD mau merangkul semua fraksi tidak?" tambahnya.
Harusnya, sambung Markarius, pembagian kursi AKD harus berdasarkan jumlah perolehan suara di Pileg 2019. Misalnya, yang pertama itu jatahnya Golkar, kemudian PDIP, Demokrat dan Gerindra. Barulah selanjutnya PKS dan partai yang ada di aeahnya.
"Yang besar tentu banyak, yang kecil tentu kurang. Harusnya kan gitu," tutupnya.