(yan)
Selasa, 10 September 2019 11:40 WIB
(yan)
RIAUONLINE, PEKANBARU - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan terdapat 598 titik panas yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan di delapan provinsi di Pulau Sumatera, Selasa pagi.
Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sukisno dalam keterangan tertulisnya mengatakan Jambi masih menjadi penyumbang titik panas terbanyak di Pulau Andalas dengan jumlah 241 titik panas.
Selanjutnya Sumatera Selatan 170, Riau 138, Sumbar 7, Bangka Belitung 18, Kepri 7, Bengkulu 2 dan Lampung 15 titik panas.
Lebih jauh, BMKG menyatakan bahwa 138 titik panas di Riau tersebar di sembilan dari 12 kabupaten dan kota di wilayah itu. Indragiri Hilir, kabupaten yang berada di pesisir Riau dan terus membara sejak Agustus lalu masih menjadi penyumbang titik panas terbanyak yang mencapai 64 titik.
Baca Juga
Selanjutnya Pelalawan 33 titik, Rokan Hilir 10, Indragiri Hulu 18, Meranti 1, Bengkalis 2, Kampar 6, Dumai 1, dan Kuansing 3. Dari 148 titik panas di Riau, Sukisno mengatakan 90 titik diantaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat terjadinya Karhutla dengan tingkat kepercayaan di atas 70 hingga 100 persen.
"Titik api menyebar di Pelalawan 18 titik, Bengkalis 2, Kampar 5, Kuansing 3, Rokan Hilir 9, Indragiri Hilir 43 dan Indragiri Hulu 10 titik api," ujarnya.
Keberadaan ratusan titik panas yang menyebar di Riau dan sejumlah provinsi tetangga menyebabkan kualitas udara di Bumi Lancang Kuning memburuk. BMKG menyatakan jarak pandang di Pekanbaru hanya berkisar 1.000 meter. Sementara di Kota Rengat Indragiri Hulu jarak pandang lebih pendek hanya berkisar 800 meter. (**)