RIAUONLINE, PEKANBARU - Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal membantah tudingan beberapa pihak yang menyebut Pemko Pekanbaru tidak ada reaksi terhadap anak-anak sekolah di tengah kabut asap saat ini.
Diakui Jamal, belum ada rencana untuk meliburkan sekolah di kota Pekanbaru, namun pihaknya memberi kelonggaran kepada sejumlah sekolah dan peserta didik.
"Kita beri kelonggaran mereka yang sudah terjangkit ISPA. Karena kan kalau semua diliburkan, nanti kegiatan belajar mengajar tak berjalan. Intinya itu situasional," ujar Jamal, Senin, 26 Agustus 2019.
Memang ada beberapa sekolah yang meminta diliburkan karena kondisi asap yang parah, namun dari dinas sendiri belum ada mengeluarkan surat edaran untuk meliburkan anak.
"Kemudian kalau misalnya pagi hari itu dirasa kabut semakin pekat, sekolah bisa memperlonggar waktu masuknya, yang biasa jam 7 bisa diperlonggar jam 8," kata Jamal.
Lebih jauh, jika ada wali murid khawatir dengan kondisi anak-anaknya yang mulai terserang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Jamal mempersilahkan wali murid untuk meminta izin libur.
Sementara itu, Pemko Pekanbaru bersama dengan stakeholder lainnya membahas isu tentang data ISPU yang beredar di media sosial. Dalam kesempatan tersebut terjadi kesalahan persepsi.
Dimana, banyak pihak yang berpatokan bahwa kabut asap mencapai level berbahaya pada pagi hari, padahal untuk menentukan angka ISPA dibutuhkan pengamatan selama 24 jam.
Sebab, pada pagi hari partikel udara cenderung padat dan kemudian akan terurai pada pukul 9-10 pagi dan kabut asap mulai terlihat berkurang.