Laporan: Sigit Eka Yunanda
RIAUONLINE, PEKANBARU - Kejadian cekcok antara Kabid Penindakan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau, Kombes Pol. Iwan Eka Putra dan Kasatpol PP Pekanbaru, Agus Pramono di Grand Dragon Pub pada Jum’at(23/8) dini hari kemarin menyisakan polemik di kedua intitusi negara tersebut.
Pada Konferensi Pers di Gedung BNN Provinsi Riau kemarin menjelaskan bahwa apa yang sebenarnya terjadi merupakan kesalahpahaman dan miskoordinasi. Ia menjelaskan bahwa keberadaan Kombes Pol. Iwan Eka Putra merupakan usaha penyamaran untuk menangkap Target Operasi 5000 pil ekstasi yang berasal dari Malaysia dan merupakan jaringan narkoba yang sama dengan penangkapan 8 kg sabu yang ditangkap pada 14 Agustus lalu. Sementara itu saat bersamaan Satpol PP sedang melaksanakan tugas razia di club tersebut.
“Dengan adanya kedatangan beberapa Satpol PP yang akan melaksanakan tugas sebagai patrol bisa diartikan menggagalkan, artinya di sini target yang akan kita ungkap itu jadi gagal karena banyak personil Satpol PP yang berseragam, padahal sebelumnya sudah A1, fix betul itu ada di lokasi keributan (Grand Dragon),” ujar Kepala BNN P Riau.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa pengungkapan narkoba ini harus dilakukan dengan penyamaran yang sangat ketat dan kegagalan malam jum’at kemarin merupakan kegagalan operasi surveillance yang telah berlangsung lebih dari seminggu yang tentu sangat mengecewakan personilnya. “gagalnya inilah mungkin ada kekecewaan dari personil kami sehingga menanyakan kepada Satpol PP, sementara mereka juga menjalankan tugas. Sehingga terjadilah adu mulut antara kedua oknum. Padahal ini tidak perlu terjadi jika kedua oknum saling memahami tugas masing-masing.”
Ia juga menampik isu-isu yang menyatakan bahwa Kombes Eka Putra menghalang-halangi kinerja Satpol PP dan menjadi backing dibalik kejadian tersebut. “kami diviralkan menghalangi tugas bahkan disebut backing padahal sebenarnya tidak. Saya selama disini selalu melaksanakan tugas sesuai kapasitas saya. Akan saya bersihkan pelanggaran narkoba di Provinsi Riau,” ucapnya.
Hal yang sama dijelaskan langsung oleh Kombes Eka Putra bahwa ia memang melakukan penyamaran langsung. Ia menyatakan bahwa alasan mengapa ia turun langsung adalah karena ia masih baru dan belum diketahui oleh gembong narkoba di Riau.
"Ada sisi keuntungan saya turun langsung, saya masih baru. Buktinya saya masuk tidak ada yang tau. Kalau anggota saya yang turun langsung jangankan wujudnya, baunya saja sudah buat bubar," ujar kombes Eka Putra.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa ia kaget adanya personil Satpol PP di lokasi kejadian sebab ia yakin bahwa malam itu transaksi akan dilakukan.
"sebenarnya di lantai dua itu sudah ada kaki-kakinya. Kalau kemarin berhasil, kurir pembawa kita tangkap, kurir penerima kita tangkap, pengendali kita tangkap. Sekarang mungkin 5000 butir tersebut sudah tersebar ke seluruh Pekanbaru," ujarnya.