RIAUONLINE, PEKANBARU - Sekretaris DPD Gerindra Riau, Hardianto, angkat bicara terkait dorongan beberapa pihak agar dirinya menjadi wakil ketua DPRD Riau periode 2019-2024 mendatang.
Untuk diketahui, Gerindra menjadi pemenang keempat Pileg di DPRD Riau setelah Golkar, PDIP, dan Demokrat. Gerindra sendiri berhasil. meraih 8 kursi setelah sebelumnya hanya 7 kursi.
"Terkait masalah siapa pimpinan DPRD Provinsi Riau dari Gerindra, merupakan kebijakan dan keputusan nya ada di DPP, yaitu pada Ketua Umum, pak Prabowo" kata Hardianto, Rabu, 21 Agustus 2019.
Sebagai perjuang politik dari partai berlambang Garuda ini, Hardianto mengaku tunduk dan patuh terhadap apa yang menjadi keputusan DPP dibawah kepemimpinan Prabowo Subianto.
"Persoalan saya didorong menjadi Wakil Ketua DPRD Riau maka hal ini saya sepenuhnya serahkan kepada keputusan DPP Partai dan juga pak Prabowo, tak luput juga berserah kepada takdir Allah," ulasnya.
Terkait apa kriteria yang bisa dijadikan rujukan dalam pemilihan ketua, Hardianto mengaku DPP memiliki cara tersendiri dalam menentukan indikator penilai.
Sebelumnya, senior partai Gerindra mendorong tokoh muda Gerindra untuk menjadi salah satu dari unsur pimpinan DPRD Riau kedepannya, sebab zaman selalu berubah-ubah.
Makanya, lanjut Marwan, dirinya lebih menyerahkan kesempatan itu kepada yang lebih muda dan bagi yang sudah senior seperti dirinya selalu siap memberikan masukan dan saran nantinya.
"Silahkan yang muda, selama ini kita di doktrin bahwa yang muda adalah penerus bangsa. Masa kita yang sudah tua ini tidak mau ngasih tongkat estafet ke yang muda," tuturnya.
Disinggung siapa nama yang pantas, Marwan mengatakan mekanisme nya ada di DPD Gerindra Riau dan selanjutnya diusulkan ke tingkat DPP hingga diterbitkan SK nya.
Sementara itu, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Riau, Husni Tamrin menjelaskan di mekanisme partai yang pantas menduduki jabatan wakil ketua DPRD adalah orang yang memiliki jabatan tertinggi di struktur partai.
"Hardianto lah, dia kan sekretaris partai. Struktur tertinggi partai itu kan ada ketua dan sekretaris. Kecuali kalau pak Hardianto tak mau, baru diserahkan ke yang struktur dibawahnya. Kalau saya pribadi tak mau," tutupnya.