(Andrias)
Selasa, 13 Agustus 2019 19:08 WIB
(Andrias)
Laporan: ANDRIAS
RIAUONLINE, BENGKALIS - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) masih terjadi di Kabupaten Bengkalis dan saat ini terus bergejolak. Sejak dua pekan belakangan, Satgas Karhuta bertungkus lumus melakukan pendinginan, namun api seakan sulit dipadamkan.
Upaya melalui darat dan pengeboman air atau waterbombing melalui udara dikerahkan mengatasi karhutla yang terjadi di pulau bengkalis hasilnya belum maksimal.
Meski wilayah karhutla terus melebar khususnya di dua Kecamatan Bangkalis dan Bantan, Namun Pemerintah Kabupaten Bengkalis menilai status kebencanaan itu masih belum bisa dinaikan.
Baca Juga
Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Bengkalis, H Bustami menilai status kebencanaan karhutla, khusus yang terjadi di Pulau Bengkalis ini belum bisa dikatakan tanggap darurat, alasanya masih dapat ditanggani dengan baik.
"Kalau kita lihat dari sisi kejadian serta luasan diakibatkan karhutla, tim yang ada sekarang masih bisa mengatasinya," kata Sekda H Bustami kepada sejumlah wartawan saat meninjau dua titik karhutla di Kecamatan Bantan dan Bengkalis, baru baru ini.
Pun demikian, Sekda Bengkalis inipun tidak menampik wilayah kebakaran masih mengeluarkan asap yang berpotensi muncul api baru.
"Kalau memang nanti (karhuta) tidak bisa diatasi lagi, tentu nanti akan kita sepakati bersama kondisi akan kita naikan ke tanggap darurat," tambah H Bustami.
Ditambahkan H Bustami lagi, untuk pulau Bengkalis telah terjadi musibah bencana karhutla di tiga titik dan saat ini masih terus dilakukan penangananya.
"Sampai hari ini, Kecamatan Bengkalis dan Bantan telah terjadi di tiga titik apai diwilayah desa yang berbeda, yaitu Desa Bantan Tua, Pasiran dan Sungai Alam. Dan kita masih terus melakukan upaya pendinginan pasca karhutla tersebut," pungkas Sekda Bengkalis ini.