RIAUONLINE, PEKANBARU - Satuan tugas kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) Riau terus berupaya melakukan pencegahan dan penanggulangan Karhutla sebagai langkah menghindari dampak penyebaran asap yang terus meluas.
Satgas pun melakukan pemetaan ke wilayah yang terparah mengalami hingga paling berpotensi terjadi Karhutla.
"Untuk pemadaman titik api sendiri, ada tujuh helikopter kita turunkan menyebar diwilayah dampak kebakaran hingga tahap pendinginan," ucap Jim Ghofur selaku Kelapa Bidang Kedaruratan BPBD Provinsi Riau, Minggu (11/8/2019).
Yang menjadi trend saat ini, kata Jim lahan yang terbakar di wilayah TNTN, Sering, Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan. Selain proses pemadaman, pihaknya juga telah menyiagakan tujuh sekaligus heli milik BNPB serta heli milik koorperasi Sinar Mas.
"Luas lahan terbakar di TNTN, diprediksi 20 hektare. Selain itu, saat ini, kita fokus pemadaman titik api diwilayah Sungai Alam, Bengkalis, Siak. Untuk Inhil kita temukan banyak titik hotspotnya," sebut Jim.
Sejauh ini, pihaknya menemui kendala dilapangan saat berjibaku memadamkan api dilahan terbakar. Menurut Jim lahan itu berada didaerah kawasan Indragiri Hilir sulit posisikan revilnya (tong,red) sehingga tim harus kembali lagi ke Pekanbaru.
"Untuk lahan yang cukup banyak di Inhil, tim harus bolak-balik menempakan posisi revilnya. Bahkan untuk percepatan, revil dibawa dari Pekanbaru untuk didroupkan ke Japura, memperbudah prosesnya," tutur Jim.