(istimewa)
Rabu, 7 Agustus 2019 07:09 WIB
(istimewa)
Laporan: ANDRIAS
RIAUONLINE, BENGKALIS - Pasca kebakaran hutan dan lahan yang terjadi (Karhutla) di Desa Pasiran Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Tim pemadam kebakaran (Damkar) Bengkalis masih melakukan upaya pendinginan.
Kepala Damkar, Kabupaten Bengkalis, Djamaluddin menyebut upaya ini dilakukan guna memastikan api tidak menyebar dan membakar lahan lain sekitar lahan tersebut.
"Sampai saat ini, tim Dinas Pemadam kebakaran (Damkar) Bengkalis bersama Satgas darat Karhutla Bengkalis masih berjibaku melakukan pendinginan di lokasi Karhutla Desa Pasiran Kecamatan Bantan - Bengkalis," kata Djamaluddin, Selasa 6 Agustus 2019.
Diakui Dajamaluddin, pihaknya menurunkan sebanyak tiga regu dalam upaya pendinginan lahan Karhutla di Bantan. Di mana tiga regu tersebut dibagi dua titik pendinginan, satu regu disekitaran jalan poros baru Bantan Bengkalis dan satu regu di Jalan Atika perbatasan Bantan Bengkalis.
Baca Juga
"Dua tim dari Damkar Pos Bantan dan satu tim dari pos Bengkalis. Untuk pos Bantan satu tim berjumlah 6 sampai 7 orang sementara dari Pos Bengkalis satu tim berjumlah 12 orang," ungkap Djamaluddin.
Selain Damkar beberapa titik pendinginan juga dilakukan oleh tim Satgas darat Karhutla yang terdiri dari BPBD, TNI dan Polri.
"Pemadaman dilakukan dengan melakukan bloking disekitaran titik agar tidak merambat kelahan lainnya," tambah Djamaluddin.
Menurut Djamaluddin, kepala api Karhutla di Desa Pasiran masih ada. Namun berada ditengah sulit di jangkau. Pemadaman kepala api dilakukan dengan menggunakan water bombing.
"Kita hanya melakukan pendinganan disekeliling lahan terbakar agar tidak meluas. Kemarin pusat api masih dilakukan water bombing," terangnya.
Sejauh ini kendala pendinginan yang dirasakan oleh petugas Damkar di lapangan terkait kondisi cuaca yang panas membuat petugas kesulitan memadamkan secara total. Sementara sumber air sudah ada sejak alat berat diturunkan membuat sekat embung.
"Kalau sumber air untuk pemadaman sudah kita atasi, di mana tim Satgas darat menurunkan alat berat membuat embung. Saat ini kondisi panas terik yang jadi kendala kita. Sehingga menyulitkan kita memadamkan api secara padam total," pungkasnya semberi menyebut belum ada laporan ditemukan adanya api baru.