Satriandi Terindikasi Terlibat Sindikat Narkoba Internasional

kapolda-rilis.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Satriandi, pecatan polisi yang menjadi gembong narkoba serta terlibat kasus pembunuhan yang ditembak mati polisi di Pekanbaru, Selasa pagi tadi diduga kuat terlibat jaringan narkoba internasional.

Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo dalam keterangan kepada pers di Mapolda Riau, Kota Pekanbaru mengatakan indikasi itu diperkuat dengan temuan paspor serta ratusan transaksi dari 31 akun rekening Bank mencurigakan.

"Ada tujuh paspor yang kita sita. Nama yang bersangkutan juga ada paspornya. Sangat dimungkinkan terjadi antar negara," kata Kapolda, Selasa, 23 Juli 2019.

Satriandi tewas ditembak aparat kepolisian Direktorat Kriminal Umum Polda Riau di sebuah rumah di Jalan Sepakat, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Selasa pagi tadi.



Dia ditembak mati setelah melawan petugas saat penggerebekan berlangsung. Setidaknya terjadi baku tembak selama 30 menit saat penggerebekan berlangsung. Selain Satriandi, Polisi juga menembak mati rekannya bernama Ahmad Royani. Ahmad diketahui sebagai pengawal pribadi Satriandi.

Sementara seorang tersangka lainnya Randi Novrianto berhasil ditangkap dalam keadaan hidup.

Usai penggerebekan polisi menyita lima pucuk senjata api, satu buah granat aktif, 668 peluru berbagai kaliber dan alat hisap sabu.

Kapolda mengatakan jaringan narkoba Satriandi sangat terorganisir dan rapi. Namun, dia mengatakan Polisi berhasil mengendus keberadaan buronan kelas wahid di Riau tersebut. Dua hari pengintaian, Polisi menangkap pecatan polisi itu di rumah orang tuanya Jalan Sepakat.

"Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh ke tanah juga. Jatuhnya hari ini," kata Kapolda seraya memberikan penghargaan kepada Direktorat Kriminal Umum Polda Riau yang berhasil melakukan pengungkapan itu. (**)