RIAUONLINE, PEKANBARU - Partai PKS diminta lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap pergerakan ormas baru Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) bentukan Anis Matta.
Anis Matta, yang merupakan pendiri Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi), menyebut organisasi yang dibangunnya itu telah memiliki pengurus di tiap daerah Indonesia. Anis menyebut Garbi sudah siap menjadi partai politik.
Bahkan, Anis menegaskan siap keluar dari PKS jika Garbi sudah menjadi partai politik. Saat ini Anis diketahui masih duduk di posisi Majelis Syuro PKS.
Pengamat politik Universitas Riau, Tito Handoko menyebut Anis Matta sejak dilengserkan dari Presiden PKS memang sudah berinisiatif membentuk Garbi.
Sosok Anis Matta, menurut Tito memang memiliki daya tarik magnet bagi kader PKS yang mulai kecewa dengan kepemimpinan Presiden PKS hari ini dibawah Sohibul Iman.
Untuk itu, PKS khususnya di Riau harus mewanti-wanti kadernya agar tak melompat ke Garbi sebab saat ini massa PKS terutama kalangan muda sudah banyak yang berpindah.
"Dan itu terbukti dengan adanya beberapa kader PKS di Riau yang mulai melompat ke Garbi," kata Tito, Senin, 15 Juli 2019.
Selain faktor ketokohan Anis di kalangan anak muda, sosok Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dinilai Tito juga akan menjadi faktor utama keberhasilan Garbi menjadi Parpol.
Fenomena ini, jelas Tito, hal yang sah-sah saja di negara demokrasi di mana ada kelompok yang kecewa dengan suatu partai kemudian membentuk faksi baru.
"Langkah yang baik kalau ada partai baru, tapi kalau bentuk kelompok baru kemudian memecah bangsa, itu tidak benar," ulasnya.
Disinggung apakah Garbi akan mendapatkan momentum seiring dengan kecewanya pendukung Prabowo yang berjumpa dengan Jokowi, Tito menyebut hal tersebut tidak ada pengaruhnya.
"Semua partai akan memulai dari 0 lagi untuk menghadapi 2024, begitu juga dengan Garbi yang berkemungkinan menjadi Parpol," tutupnya.