Sebanyak 1.000 prajurit TNI Satuan Komando Resor Militer 031 Wirabima dikerahkan ke desa-desa rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau.
(istimewa)
RIAUONLINE, PEKANBARU - Sebanyak 1.000 prajurit TNI Satuan Komando Resor Militer 031 Wirabima dikerahkan ke desa-desa rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau.
Nantinya, keberadaan prajurit TNI tersebut akan membantu mensosialisasikan pencegahan Karhutla kepada masyarakat di Bumi Lancang Kuning.
Komandan Korem 031 Wirabima Brigjen TNI Mohammad Fajar di Pekanbaru, Rabu mengatakan bahwa berdasarkan data statistik 99 persen Karhutla disebabkan ulah manusia. Sehingga, pencegahan harus dikedepankan dibandingkan pola penanggulangan yang selama ini berjalan.
"Saat ini TNI AD mendapatkan tugas membantu penanggulangan Karhutla yang terjadi di beberapa wilayah Republik Indonesia. Titik berat kita saat ini adalah pencegahan," katanya saat memberikan pengarahan kepada prajurit TNI di GOR Tribuana, Pekanbaru.
Dia mengingatkan bahwa dalam melakukan sosialisasi sebagai bagian dari kegiatan pencegahan dibutuhkan konsep yang tepat dan efesien.
Dia meminta kepada prajurit TNI harus mampu mengajak dan merubah cara-cara masyarakat yang melakukan pembakaran lahan untuk kegiatan pertanian.
Selain itu, dia juga mengatakan masyarakat harus diberikan edukasi pemilihan jenis tanaman yang tepat, mengingat sebagian besar wilayah Riau tertutup lahan gambut yang rentan rusak dan terbakar saat musim kemarau tiba.
"Kita harus bisa mengajak dan merubah cara masyarakat membuka lahan untuk pertanian. Tidak boleh membuka lahan dengan cara membakar lahan tanpa di jaga. Berikan masukan kepada masyarakat pembuka lahan, jenis tanaman apa yang cocok untuk mencegah Karhutla," tegasnya.
Diakhir pengarahan, Danrem kembali menekankan agar Satgas melakukan pencegahan Karhutla dengan sosialisasi dan Patroli.
"Berikan sentuhan Hati dan pikiran kepada masyarakat dalam membuka lahan," tuturnya.
Sebanyak 1.500 personel gabungan terdiri dari 1.000 prajurit TNI dan gabungan Polri, Manggala Agni, masyarakat hingga aktivis lingkungan akan dikerahkan ke berbagai desa di Riau untuk melakukan pencegahan Karhutla pada 2019 ini. Mereka diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak lagi membakar lahan, dalam kegiatan pertanian.