RIAUONLINE, PEKANBARU - Sejumlah masyarakat dari desa Balai Raja, Kecamatan Pinggir, kabupaten Bengkalis mendatangi kantor DPRD Riau guna mengadukan nasib mereka.
Adapun, kedatangan mereka ini disambut oleh Komisi I DPRD Riau dalam acara rapat dengar pendapat bersama dengan sejumlah pihak terkait, kemarin, Kamis, 4 Juli 2019.
Ketua Komisi I DPRD Riau, Hazmi Setiadi, mengatakan masyarakat mengeluhkan pembebasan lahan yang secara harga dinilai sangat merugikan oleh masyarakat yang saat ini sudah berjumlah 17 KK.
Dalam rapat tersebut, DPRD Riau sudah meminta penjelasan dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) KemenPUPR dan juga Tim Appraisal terkait permasalahan pembebasan lahan warga tersebut.
"Pemanggilan ini kita lakukan untuk mempertemukan warga dengan tim appraisal, karena banyak warga yang mempertanyakan dasar pematokan harga tanah serta penyebab harganya bervariasi," kata Politisi PAN ini, Kamis, 4 Juli 2019.
Ditambahkannya, berdasarkan pengaduan masyarakat kemarin, harga yang sudah ditetapkan mengalami perbedaan harga, di mana harga berkisar antara 19 ribu hingga 27 ribu setiap meternya.
Meski demikian, Hazmi pesimis pihaknya bisa melakukan perubahan harga, sebab ketentuan harga bukan kewenangan dari pihaknya.
"Jumlahnya kan sudah dianggarkan sesuai ketentuan tim appraisal. Tapi kita harap dengan rapat ini sampai kabarnya ke tingkat pusat," tuturnya.
Dalam waktu dekat, Komisi I juga akan melakukan pemanggilan ulang kepada tim appraisal karena DPRD Riau belum mendapat penjelasan jelas tentang ketentuan harga tanah ini.