(ist)
Selasa, 25 Juni 2019 18:04 WIB
(ist)
RIAUONLINE, PEKANBARU - Satuan tugas kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) mencatat luas lahan yang terbakar di Provinsi Riau sepanjang 2019 ini mencapai 3.147 hektare. Seluruh 12 kabupaten dan kota di wilayah itu tak luput dari bencana tahunan yang terjadi saat musim kering tiba.
"Kebakaran terluas terjadi di wilayah Bengkalis dengan total luas mencapai 1.426,84 hektare," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, Selasa.
Selain Bengkalis, kebakaran turut melanda wilayah Rokan Hilir dengan luas kebakaran mencapai 485,25 hektare. Selanjutnya Siak 343,7 hektare, Dumai 264,75 hektare dan Meranti 232,7 hektare. Seluruh wilayah yang terbakar dengan luas cukup signifikan itu secara geografis terletak berdekatan dengan Bengkalis, atau sama-sama berada di wilayah pesisir Riau.
Pesisir Riau harus menghadapi cuaca yang lebih ekstrim dibandingkan dengan wilayah Riau lainnya karena sepanjang tahun ini dilanda musim kering dengan minim curah hujan.
Baca Juga
Selanjutnya, Edwar turut mengatakan kebakaran juga terjadi di wilayah Pekanbaru 46,51 hektare, Kampar 64,1 hektare, Pelalawan 87 hektare dan Indragiri Hilir 118,6 hektare. "Di Indragiri Hulu kebakaran juga tercatat seluas 71,5 hektare, Kuansing 5 hektare, dan Rokan Hulu 2 hektare," ujarnya.
Edwar menjelaskan sejak awal tahun Satgas Karhutla terus siaga dan berupaya menekan angka Karhutla. Satgas juga diperkuat oleh BNPB dan KLHK yang mengerahkan helikopter pengebom air serta pesawat modifikasi cuaca. Upaya pencegahan dan penanggulangan turut melibatkan seluruh pihak, mulai pemerintah hingga dunia swasta.
"Kita berusaha maksimal dalam menanggulangi Karhutla sedini mungkin dengan kolaborasi dan kerjasama yang terus dijaga seluruh personel yang memperkuat Satgas," tuturnya.
Pemerintah Provinsi Riau telah mengaktifkan Satgas Karhutla setelah menetapkan status siaga darurat sejak 19 Februari hingga 31 Oktober 2019 mendatang. (**)