RIAUONLINE, PEKANBARU - Wakil Ketua Komisi V DPRD Riau Husaimi Hamidi mengatakan dirinya optimis dengan program wajib belajar 12 tahun yang akan dijalankan oleh Gubernur Riau Syamsuar.
Untuk diketahui, dalam salah satu program Syamsuar yang sudah dirangkum dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah program belajar tanpa biaya.
Husaimi mengatakan, hal tersebut sudah pernah dibahas dalam Badan Legislatif (Baleg) dan sudah ada hitung-hitungan yang menurutnya bisa dipenuhi oleh APBD.
"Kami sepakat dengan program itu, karena orang yang hidup susah juga berhak untuk mendapatkan pendidikan," ungkap Husaimi, Jumat, 21 Juni 2019.
Dijelaskan Husaimi, yang dimaksud wajib belajar 12 tahun sebenarnya bukan 12 tingkatan yang akan dibiayai pemerintah, namun hanya tingkat SMA saja.
"Kewenangan kita di Pemprov kan cuma tingkat SMA saja, SD dan SMP itu kewenangan Kabupaten kota," tuturnya.
Disinggung hitung-hitungan yang sudah dilakukan, Husaimi menambahkan dua bulan yang lalu pihaknya sudah menggelar pertemuan dengan seluruh kepala sekolah.
Dalam pertemuan itu, disampaikan oleh Kepala sekolah bahwa biaya untuk satu orang siswa adalah 3,6 juta rupiah pertahunnya, dan angka inilah yang harus ditutupi oleh APBD apabila ingin membebaskan biaya sekolah ke wali murid.
"Kata mereka untuk satu siswa itu, 3,6 juta rupiah, dari dana pusat ada 1,7 juta untuk itu berarti kita cuma menambah sisanya saja, saya yakin bisa nanti ditutupi itu," jelasnya.
Pun begitu, Husaimi tetap akan mengkaji besaran angka ini, sebab belum ada kesepakatan pasti karena setiap sekolah memiliki perbedaan biaya antara SMA dan SMK.