Raja Ramli Ibrahim, Organisatoris Yang Hafal AD/ART Muhammadiyah di Luar Kepala

RAJA-RAMLI-MUHAMMADYAH.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah Riau Infa Wilindaya mengaku pihaknya sangat kehilangan sosok orang tua di dalam tubuh organisasi Muhammadiyah pasca meninggalnya Raja Ramli Ibrahim.

"Innalilahi wa innailaihi raji'uun. Kami aktivis muda Muhammadiyah Riau merasa terpukul dan kehilangan atas kepergian Ayahanda Raja Ramli Ibrahim," ujar Infa kepada RIAUONLINE, Rabu, 19 Juni 2019.

Almarhum, cerita Infa, adalah sosok yang sudah sarat pengalaman dan matang di organisasi khususnya Muhammadiyah, bahkan semua hidupnya di wakafkan untuk Muhammadiyah.



"Kami anak muda ini pun tak terlepas dari pembinaan beliau, apalagi di Muhammadiyah Riau beliau di kenal sebagai seorang organisatoris, beliau itu layaknya kantor berjalan, karena beliau hafal AD ART Muhammadiyah di luar kepala," jelasnya.

Lebih jauh, Infa mengaku tidak ada pesan khusus di akhir masa hidup almarhum. Namun setiap kali berjumpa dengan pemuda Muhammadiyah, almarhum selalu bahwa perjuangan dakwah ke depan akan semakin berat.

"Beliau ingin anak muda ini menempa diri dengan pendidikan, integritas dan pengalaman supaya kemajuan dakwah Muhammadiyah bisa berkembang," tuturnya.

Untuk diketahui, Raja Ramli Ibrahim meninggal dunia pasca mengalami serangan jantung di Pekanbaru da dilarikan ke Rumah Sakit Syafira hingga meninggal dunia sore ini.