RIAUONLINE, PEKANBARU - Hujan deras turun di hampir seluruh wilayah Provinsi Riau, tidak terkecuali di daerah konflik gajah dengan manusia yang berlokasi di Kecamatan Peranap dan Kecamatan Kelayang, Indragiri Hulu.
Dalam kondisi yang tidak mendukung itu, Rahman dan Indro bersama Tim gabungan penanggulangan satwa terus bekerja siang dan malam.
Laporan yang disampaikan Tim blokade, Kamis, kawanan Gajah 4 ekor telah berada di Desa Pesikaian, Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuansing.
4 ekor Gajah tersebut saat ini tengah berada di Sungai Siken yang mengarah ke sebelah utara PTPN V kemudian ke PT. RPI. Ini sesuai dengan jalur yang harus dilalui.
Tak henti, Tim juga telah melakukan sosialisasi ke PT. BRS untuk tidak menghalangi pergerakan Gajah apabila melewati kebun mereka.
Sedang Tim yang lainnya melakukan pemantauan terhadap 2 ekor Gajah liar di Desa Tanjung Beludu, Kec. Kelayang.
Rencananya, Kamis hari ini Rahman dan Indro bersama Tim akan melakukan penggiringan terhadap 2 kawanan Gajah liar tersebut ke habitatnya di Tesso Nilo.
Sekelompok gajah diketahui telah merusak dan memakan tanaman sawit milik masyarakat di Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau sejak medio Juni 2019 ini.
Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Dian Indriati mengatakan sebanyak empat ekor kawanan gajah itu selama beberapa waktu terakhir berkeliaran di Indragiri Hulu.
"Kita bersama dengan WWF dan Yayasan Taman Nasional Tesso Nilo berupaya melakukan penghitungan satwa dilindungi itu dari wilayah tersebut," kata Dian.
Operasi penggiringan itu akan mencoba menghalau enam ekor satwa dilindungi itu agar kembali masuk ke kantong gajah Tesso Nilo.
Konflik gajah sumatra dengan manusia ini terjadi akibat kerusakan parah di lanskap Tesso Nilo yang merupakan habitat alami satwa bertubuh bongsor itu. (**)