residen Mahasiswa UIN Suska Riau Yudi Utama Tarigan bersama rekannya sesama mahasiswa menjumpai pengurus Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau
(istimewa)
Laporan: RICO MARDIANTO
RIAUONLINE, PEKANBARU - Presiden Mahasiswa UIN Suska Riau Yudi Utama Tarigan bersama rekannya sesama mahasiswa menjumpai pengurus Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau untuk meminta pendapat LAM mengenai kasus penganiayaan yang menimpa dirinya.
Kedatangan Yudi dan rekan-rekannya diterima langsung oleh Ketua Majelis Kerapatan Adat LAM Riau, Al Azhar dan beberapa pengurus lainnya, Rabu, 29 Mei kemarin di Gedung LAM Riau.
Al Azhar mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan segerombolan orang tak dikenal tersebut. Dia berharap kasus ini dapat diproses sesuai hukum yang berlaku.
"Tidak alasan yang bisa membenarkan perlakuan premanisme itu," kata Al Azhar.
Seiring berjalannya proses penyidikan atas kasus ini, LAM Riau akan mengeluarkan statement sesuai dengan perkembangan kasus ini nantinya.
Sementara itu, Yudi Utama Tarigan bersama tim kuasa hukumnya sudah menanyakan perkembangam kasus ini ke Kepolisian Sektor Tampan, Kota Pekanbaru yang menangani kasus ini.
"Langkah selanjutnya kita masih menunggu dari kepolisian," kata Yudi dalam keterangan tertulis yang diterima Riauonlinco.id pada Kamis, 30 Mei 2019.
Sebelumnya diberitakan, Yudi Utama Tarigan menjadi sasaran pengeroyokan segerombolan orang tak dikenal yang membawa senjata tajam dan pistol pada Rabu, 22 Mei 2019 dinihari sekitar pukul 02.00 WIB. Penganiayaan Yudi sendiri diduga kuat ada kaitannya dengan demo yang digelar mahasiswa di gedung DPRD Riau pada 21 Mei lalu. Demo tersebut berlangsung panas hingga sempat terjadi bentrokan antara mahasiswa dan aparat pengamanan.