Polisi Rekonstruksi Pembunuhan Sadis Remaja Geng Motor

rekonstruksi.jpg
(ist)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Masih ingat dengan kasus pengeroyokan seorang pemuda bernama Angga hingga tewas beberapa waktu lalu? Angga (18) meregang nyawa ditangan lima remaja. Notabene mereka adalah geng motor.

Pada Rabu kemarin, Polisi menggelar rekonstruksi kasus tersebut. Para tersangka langsung dihadirkan polisi. Mereka adalah KI, RG, YV, MK, dan SW. Sebagian besar mereka merupakan anak putus sekolah dam masih berusia dibawah umur.

Kelima tersangka secara bersama-sama melakukan penganiayaan terhadap Angga di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan, Pekanbaru beberapa waktu lalu.

Korban mengalami luka parah di sekujur tubuhnya. Meski sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tak lagi tertolong.

Rekonstruksi digelar di areal Mapolsek Tampan. Terungkap bagaimana para tersangka yang merupakan anggota geng motor Warlex ini, secara brutal membacok tubuh korban dengan parang dan egrek (clurit).

Total ada 11 adegan mulai dari pertemuan hingga pembacokan secara sadis yang dilakukan para tersangka.

Adegan dimulai saat korban yang sudah tak berdaya akibat dikeroyok, didatangi tersangka SW yang menenteng sebilah parang.



SW yang diamankan belakangan setelah menyerahkan diri ke Mapolsek Tampan dengan didampingi keluarganya itu, memperagakan bagaimana dia membacok kaki korban dengan parang yang dibawanya.

Terlihat dia masih ingat betul, bagaimana persisnya saat mata parangnya diarahkan ke kaki korban. Bahkan dia turut mengatur bagaimana posisi pemeran pengganti korban dalam kegiatan rekonstruksi itu.

“Bukan begitu pak, waktu itu dia posisinya menelungkup dekat parit,” kata SW.

Dia mengaku, menyabet kaki korban dengan parang hingga sebanyak 4 kali.

Tak sampai di sana, korban yang sudah tak berdaya, kembali didatangi oleh 3 tersangka lainnya yakni KI, RG dan YV. Masing-masing mereka juga membawa parang dan egrek.

Bahkan, egrek yang dipakai salah seorang tersangka berinisial KI, yang juga merupakan ketua geng ini, sempat menancap di punggung korban.

"Waktu itu nancap di punggungnya, lalu saya cabut," ungkap KI.

Sementara satu tersangka lainnya berinisial MK, berperan dalam membonceng rekannya RG usai menganiaya Angga. MK pula yang kemudian membuang parang yang digunakan RG.

Wakapolsek Tampan, AKP R. Nababan didampingi Kanit Reskrim Iptu Aris Gunadi mengatakan, rekonstruksi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran masing-masing tersangka dalam kasus tersebut.

“Ini juga menjadi bagian untuk melengkapi pemberkasan para tersangka, sebelum kita limpahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU),” katanya.

Dia melanjutkan, para tersangka melakukan pembacokan dibagian kaki, paha, punggung dan lengan korban.

“Ada 11 adegan tadi, di mana kita lihat, mulai dari adegan ketiga sampai sembilan korban mulai diserang dengan senjata tajam oleh para tersangka. Memang tersangka SW dan KI yang paling banyak (membacok),” tuturnya. (**)