API menyala-nyala membakar Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Siak, Riau, Sabtu dinihari, 11 Mei 2019. Aksi ini dipicu pemukulan tahanan yang mengkonsumsi sabu oleh sipir.
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)
RIAUONLINE, PEKANBARU - Jajaran Kepolsian Daerah Riau masih memburu 14 tahanan kabur usai kerusuhan disertai pembakaran Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB, Siak. Namun petugas mengalami kesulitan melacak identitas tahanan kabur karena data tahanan kebanayakan ikut terbakar dalam peristiwa itu.
"Untuk data tahanan yang kabur belum dapat diketahui dikarenakan file tahanan sudah terbakar," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Komisaris Besar Sunarto, Minggu, 12 Mei 2019.
Hampir dari separuh tahanan berusaha kabur saat terjadinya kerusuhan di Rutan Siak. Namun kebanyakan tahanan berhasil kembali ditangkap petugas, tersisa 14 tahanan yang belum kembali.
"Baru berhasil diamankan di Polsek terdekat sebanyak 9 orang, yang belum ditemukan 14 orang," ujarnya.
Sunarto menjelaskan, jumlah tahanan Rutan Siak seharusnya 648 orang. Terdiri dari tahanan laki-laki dewasa 610 orang, laki-laki anak 12 orang dan perempuan 12 orang. Sedangkan tahanan berstastus titipan Polres maupun Jaksa sebanyak 159 orang.
Menurut Sunarto, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau telah melakukan evakuasi terhadap tahanan Rutan Siak. Sebanyak 615 orang dipindah ke sejumlah Rutan dan Lapas yang tersebar di empat daerah di Riau seperti Bengkalis, Pekanbaru, bangkinang dan Dumai.
"Proses evakuasi tahanan dikawal oleh pasukan Brimob Polda Riau sebanyak 2 pleton (56 personil)," jelasnya.
kerusuhan disertai pembakaran gedung Rutan terjadi di Rutan Kelas IIB Siak, Sabtu dinihari. Kerusuhan dipicu lantaran terjadi pemukulan dilakukan oleh seorang petugas Sipir terhadap salah satu tahanan yang terbukti mengkonsumsi narkoba di dalam Rutan.
Para tahanan tidak terima atas perlakuan kasar Sipir, sehingga akhirnya memberontak, situasi tidak terkendali hingga akhirnya terjadi pembakaran. Situasi yang memanas dimanfaatkan sejumlah tahanan untuk kabur.