RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pengamat Ekonomi dari Universitas Riau (Unri), Edyanus Herman Halim tidak mempermasalahkan bahwa hingga saat ini Bank Riau Kepri (BRK) belum memiliki Direktur Utama.
Kekosongan jabatan Dirut terjadi sejak Bank BPD Riau tersebut menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) antara pemegang saham, Senin, 22 April 2019.
"Itu tidak apa-apa dan tidak akan mengganggu kinerja. Masih tiga hari kan," ucapnya kembali bertanya, Kamis, 25 April 2019.
Namun, kondisi ini jangan sampai berlarut-larut karena akan dapat mengancam kondisi BRK itu sendiri. Salah satunya akan mengurangi kepercayaan publik pada BRK.
"Sebuah bank tidak ada Dirutnya itu tentu akan membuat kepercayaan masyarakat berkurang yang akan menggangu kinerja bank itu. Jadi tidak boleh lama-lama," jelasnya.
"Ketentuan sampai Kapannya memang tidak ada. Tapi kalau sudah enam bulan tentu orang akan bertanya tentang kondisi bank itu," tegasnya.
Pemerintah Provinsi Riau yang merupakan pemilik saham terbesar tidak mempermasalahkan Bank Riau Kepri (BRK) hingga saat ini belum memiliki Direktur Utamanya.
Sejak berakhirnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) antara pemegang saham, Senin, 22 April 2019 silam, saat itu juga BRK tidak memiliki Direktur Utamanya.
" Kami Pemprov Riau menilainya aman-ama saja dan tidak ada masalah dengan tidak ada Direktur Utama dari BRK itu," sebutnya, Kamis, 25 April 2019.