RIAUONLINE, PEKANBARU - Pengamat politik dari Riau Adlin menilai sudah menjadi budaya di Indonesia apabila seorang kepala daerah "menyisipkan" anggota keluarganya di daftar Caleg.
"Itu kan sudah budaya Indonesia, bahwa yang namanya pejabat politik itu pasti ada dinasti, kalau bahasa kita AMPSI (Anak Menantu Ponakan Istri)," ungkapnya, Rabu, 10 April 2019.
Dikatakan Dosen Universitas Riau ini, hal tersebut bukan menjadi masalah sebab masyarakat sekarang sudah cerdas dan bisa menentukan pilihan tanpa ada intervensi dari kepala daerahnya.
"Pemilu kali ini terbuka, masyarakat bisa memilih siapa saja, kecuali di zaman Orde Baru dulu, sekarang masyarakat sudah cerdas, bisa saja di depan Kepala Daerah diarahkan, sementara di TPS pilihannya lain lagi," tuturnya.
Pun apabila keluarga kepala daerah kembali menghiasi komposisi DPRD Riau pada 2019 nanti, Adlin menilai hal tersebut tidak masalah karena memang tidak boleh ada diskriminasi termasuk keluarga Kepala Daerah.
"Tidak masalah asalkan Caleg ini mengerti tugas dewan. Tidak ada diskriminasi juga, dalam pemilu ada punishment and reward. Masyarakat akan memberi hadiah atau hukuman. Dipilih lagi atau tidak," ulasnya.
"Kalau dia tidak aktif, ya gak dipilih lagi. Ini kesempatan untuk membuktikan ke masyarakat. Gunakan lah kesempatan yang ada. Masyarakat kan punya alternatif caleg, gak kekurangan orang lah di daftar Caleg," tutupnya.
Seperti diketahui, pada Pileg 2014 lalu sejumlah kepala daerah "menyisipkan" anggota keluarnya seperti Bupati Pelalawan HM Harris yang anaknya Sewitri di DPRD Riau Fraksi Golkar.
Dari Rokan Hilir ada nama Mirza Noor yang saat ini duduk sebagai anggota DPRD Riau Fraksi Golkar yang merupakan putra dari mantan Gubernur Riau Annas Maamun.
Kemudian, ada anak Wabup Inhil Syamsudin Uti yang anaknya juga merupakan anggota DPRD Riau Fraksi Demokrat Agus Triansyah.
Tak hanya anak, sejumlah Istri para kepala daerah juga ikut andil dan berhasil memenangkan Pemilu 2019 seperti Istri Mantan Bupati Rohul Achmad, Magdalisni.
Dan juga ada Istri dari mantan bupati Kampar Jefry Noer yang juga duduk di DPRD Riau Fraksi Demokrat, Eva Yuliana.