RIAUONLINE, BENGKALIS - Koordinator Juru Bicara Prabowo Sandi Dahnil Anzar Simanjuntak menilai kondisi politik Indonesia saat ini absen dari tradisi membaca, tradisi pencerahan dan tradisi pemikiran.
Hal tersebut disampaikannya dalam acara bedah buku "Sebuah Awalan" bersama Miftah Nur Sabri di Warung Api, Bengkalis, Jumat, 5 April 2019.
"Banyak politisi yang debat asal ngotot, malas membaca, yang disampaikan tidak ada konteksnya, yang penting lawannya kelabakan," ujarnya di hadapan seratusan Millenial Bengkalis.
Dahnil kemudian bercerita tentang sosok Imam Syafei yang enggan untuk berdebat berhadapan dengan lawan debat yang bodoh.
"Imam Syafei bilang kalau debat lawan orang bodoh kita kalah, karena dia nyerocos aja," tuturnya.
Untungnya, sambung, Prabowo Sandi dapat nomor urut 02 yang memiliki lambang jari jempol dan telunjuk membentuk tanda ceklis.
"Politik kita sekarang banyak yang nir nalar, untungnya kita dapat nomor 2. Lambang akal sehat," ulasnya.
Dahnil kemudian memuji sosok Miftah Sabri yang memiliki inisiatif untuk membuat terobosan di tengah kondisi perpolitikan yang minim pencerahan seperti sekarang.
"Saya senang ada politisi yang mau buat buku. Kebanyakan politisi kan senang buat baliho aja, terus kasih amplop, kalau tradisi begini sehat, buat buku dan diskusi ini baru cara yang sehat," pungkasnya.